Pengendali Lampu
Ruang Menggunakan Perintah Suara dilengkapi dengan Fitur Pemantau Kualitas
Udara
Afiv Setyaji1,
Ilham Hermi Wibowo2, Rayya Aela Yumna3, Samuel Beta K4.
Mahasiswa
dan Dosen Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik
Negeri Semarang.
e-mail:
afivsetyaji@gmail.com 1, ilhamhermi@gmail.com 2, rayyaela.yumna@gmail.com 3,
sambetak2@gmail.com 4.
ABSTRAK
Sistem ini menggunakan arduino nano sebagai pemrosesnya. Adapun
komponen yang digunakan yaitu MQ-135, relay, bluetooth, LM2596, lampu 12V, dan
tampilan ponsel pintar. Alat ini akan mengontrol lampu secara otomatis dengan
perintah suara. Selain itu, pada ponsel pintar akan menampilkan kualitas udara
yang ada di dalam ruangan.
Kata kunci – Arduino nano, MQ-135, relai, bluetooth, LM2596, lampu 12V, ponsel
pintar.
ABSTRACT
This system room
uses arduino nano as the processor. While the components used are MQ-135,
relay, bluetooth, LM2596, lamp 12V, and smart phone’s screen. This equipment will
control the lamp automatically using voice command. Besides, the smartphone
will show the air quality inside the room.
Keyword – Arduino
nano, MQ-135, relay, bluetooth, LM2596, lamp 12V, smart phone.
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di masa pandemi seperti ini, penularan virus
covid-19 dapat ditularkan dengan cara kontak secara langsung dari penderita ke
orang lain. Seperti saat penderita memegang benda-benda sekitar, virus ini masih
bisa bertahan disana. Penularan tersebut dapat dikurangi dengan cara meminimalisir
menyentuh benda-benda umum yang sering disentuh.
Dengan adanya alat ini semua orang (baik dari penderita
maupun bukan) bisa mengontrol lampu yang ada di ruang tersebut tanpa menyentuh saklar
tetapi menggunakan ponsel masing masing yang sudah terpasang aplikasi. Selain itu,
alat ini mampu memantau kualitas udara yang ada dalam ruangan tersebut. Berdasarkan
masalah yang telah dipaparkan, maka penulis mengambil judul “Pengendali Lampu
Ruang Menggunakan Perintah Suara dilengkapi dengan Fitur Pemantau Kualitas Udara.”
1.2
Perumusan
Masalah
Dari
identifikasi yang ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut.
1.
Bagaiamana cara membuat
sistem pengendali lampu tanpa menyentuh
saklar yang sama, tetapi menggunakan ponsel masing-masing?
2.
Bagaimana cara menghubungkan
sistem pengontrol lampu dengan ponsel masing-masing dan menambahkan aplikasi pemantau kualitas udara dalam sebuah ruang?
3.
Bagaimana bentuk
rancangan sistem tersebut?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dalan pembuatan Proyek Arduino ini adalah sebagai berikut.
1.
Membuat sistem pengendali lampu ruang menggunakan perintah
suara dilengkapi dengan fitur pemantau kualitas udara agar dapat dikontrol
menggunakan perintah suara melalui ponsel
masing-masing.
2.
Mampu membuat
aplikasi pada android untuk mengontrol sistem pengendali lampu ruang menggunakan perintah suara dilengkapi dengan
fitur pemantau kualitas udara.
3. Mengaplikasikan bluetooth sebagai perantara android dengan arduino nano yang berfungsi untuk mengontrol sistem.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Arduino Nano
Arduino
Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil,
lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan
basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168
(untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama
dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano tidak
menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer
menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh
perusahaan Gravitech.
Mikrokontroler |
Atmel ATmega168 atau ATmega328 |
Tegangan Operasi |
5V |
Input Voltage (disarankan) |
7-12V |
Input Voltage (limit) |
6-20V |
Pin Digital I/O |
14 (6 pin digunakan sebagai output PWM) |
Pins Input Analog |
8 |
Arus DC per
pin I/O |
40 mA |
Flash Memory |
16KB
(ATmega168) atau 32KB (ATmega328) 2KB digunakan oleh Bootloader |
SRAM |
1 KB
(ATmega168) atau 2 KB (ATmega328) |
EEPROM |
512 byte
(ATmega168) atau 1KB (ATmega328) |
Clock Speed |
16 MHz |
Ukuran |
1.85cm x
4.3cm |
Gambar
2.1 Arduino Nano
2.2
Sensor Kualitas
Udara MQ-135
MQ-135 (Gambar 2.1)
adalah sensor udara untuk mendeteksi gas amonia (NH3), natrium-(di)oksida
(NOx), alkohol / ethanol (C2H5OH), benzena (C6H6), karbon dioksida (CO2), gas
belerang / sulfur-hidroksida (H2S) dan gas - gas lainnya yang ada di atmosfer.
Sensor ini melaporkan hasil deteksi kualitas udara berupa perubahan nilai
resistansi analog di pin keluarannya. Sensor ini bekerja pada tegangan 5 Volt
dan menghasilkan sinyal keluaran analog, karakteristik lengkap sensor gas
MQ-135 tertera pada tabel berikut.
No. |
Model: MQ-135 |
Spesifikasi |
1 |
Catu Daya Heater |
5V AC/DC |
2 |
Catu Daya Rangkaian |
5V AC/DC |
3 |
Target Gas |
Amoniak (NH3), Nitrogen Oksida (NOx), Alkohol, Benzene,
Smoke, Karbon Dioksida (CO2) |
4 |
Range Pengukuran |
10–300 ppm Amoniak, 10–1000 ppm Benzene, 10–300 ppm Alkohol |
5 |
Sinyal Keluaran |
Analog |
Sensor gas MQ-135
memiliki ukuran fisik yang tidak terlalu besar, namun performa sensor ini
adalah yang terbaik di kelasnya. Untuk mengoperasikannya sensor ini menggunakan
4 pin yang terdiri dari VCC, GND, Digital Output, dan Analog Output
Gambar 2.2 Sensor Gas MQ-135
2.3 Relai
RRelai adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch). Relai menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan relai yang menggunakan elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan armature relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Kontak poin (contact point) relai terdiri dari 2
jenis yaitu :
·
Normally Close (NC) yaitu kondisi awal
sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup).
·
Normally Open (NO) yaitu kondisi awal
sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka).
Berdasarkan gambar diatas, sebuah besi (iron core) yang dililit oleh sebuah kumparan coil yang berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut. Apabila kumparan coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian menarik armature untuk berpindah dari posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi open atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, armature akan kembali lagi ke posisi awal (NC). Coil yang digunakan oleh relai untuk menarik contact point ke posisi close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
2.4 Modul BLE (Bluetooth Low Energy) HM-10
Modul ini bekerja pada voltase 3.3 V atau 5 V. Board HM-10
memiliki voltase yang terintegrasi (DC-DC) dan Logic Level Converters (LLC)
sehingga pin-pinnya dapat langsung dihubungkan ke Arduino.
HM-10
mengimplementasikan koneksi serial pada pin 1 (TXD) dan pin 2 (RXD) yang
terhubung secara logika ke layanan dan koneksi BLE. Setiap data yang diterima
melalui pin RXD dikirim melalui notifikasi ke perangkat pusat. Setiap data yang
ditulis oleh perangkat pusat dilewatkan melalui pin TXD. Mekanisme ini
menjadikan koneksi BLE sebagai koneksi serial standar untuk mikrokontroler yang
terkoneksi (Arduino Nano).
2.5 Modul Regulator LM2596
DC buck converter adalah rangkaian
elektronika yang berfungsi sebagai penurun tegangan DC ke DC (konverter DC ke
DC atau Chopper) dengan metode switching. Salah satu rangkaian model
dengan metode switching guna modul
supply khususnya untuk penurun tegangan
DC ke DC adalah modul regulator LM2596.
Modul tersebut termasuk
kedalam modul rangkaian buck converter dc
to dc dikarena-kan didalam rangkaiannya memiliki beberapa komponen
penyusun. Komponen tersebut antara lain komponen switching, control drive (IC
LM2596), serta komponen lainnya seperti dioda, induktor, capasitor, dan
Resistor load
2.6
SMD 5050
SMD 5050 telah dikembangkan untuk digunakan dalam berbagai sumber
cahaya. Keuntungan utama adalah umur panjang, stabilitas karakteristik dan
kinerja berkualitas tinggi. Fitur-fitur dari tipe dioda ini akan membawa yang
berikut:
·
Degradasi fluks bercahaya rendah (kurang dari 4% selama 3000 jam
operasi).
·
Tubuh terbuat dari polimer tahan panas yang dapat menahan
"beban" suhu jangka panjang hingga 250 derajat Celcius.
·
Suhu maksimum kristal, di mana ia tidak akan kehilangan sifatnya
terlalu cepat - tidak lebih dari 110 derajat.
2.7 Android
Android adalah sebuah
sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem
operasi, middleware dan aplikasi.
Android merupakan generasi baru platform
mobile, platform yang memberikan
pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkannya.
Sistem operasi yang mendasari Android dilisensikan dibawah GNU, General Public
Lisensi Versi 2 (GPLv2) [3,6]
III.
PERANCANGAN ALAT
3.1 Alat
1. Bor PCB
2.
Solder
3.
Tang
Potong
4.
Gerinda
5.
Kabel
USB
6. Setrika
7. Amplas
3.2
Bahan
1. PCB
2. Tenol
3.
Pin header
4.
Kabel jumper
5.
Papan triplek
6.
Arduino nano
7.
Sensor MQ-135
8.
Relai
9.
Modul BLE HM-10
10. Modul Regulator LM2596
11. SMD 5050
12. Ponsel pintar
3.3 Diagram Blok
|
|
|
|
3.4 Diagram Alir
3.5
Gambar Rangkaian
3.6
Gambar
Pengawatan
3.7 Pembuatan Alat
Dalam pembuatan alat ini
dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1. Membuat
perencanaan bagan dari alat tersebut.
2. Membuat
diagram pengawatan.
3. Menyusun
rangkaian sesuai diagram pengawatan.
4. Membuat
program untuk Arduino.
5. Pembuatan
kerangka alat.
6. Pemasangan
rangkaian pada kerangka alat.
7. Pengujian
akhir pada kerangka alat.
IV.
CARA KERJA ALAT
4.1
Cara Kerja Alat
Arduino Nano berfungsi sebagai
mikrokontroler. Pengguna bisa mengontrol
lampu menggunakan ponselnya menggunakan perintah suara. MQ-135 akan mendeteksi
kadar CO2 di dalam ruangan dan dan hasilnya akan ditampilkan ke
ponsel pintar melalui bluetooth.
V.
PERANCANGAN
MEKANIK
VI.
PENGUJIAN ALAT
Dalam proyek yang kami
buat, perlu adanya pengujian untuk menentukan kesesuaian alat dengan prinsip
kerjanya. Adapun langkah-langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Mengunggah
program ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan apa
belum.
2. Menguji
alat sesuai cara kerja.
VII.KESIMPULAN
DAN SARAN
7.1
Kesimpulan
Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Sistem pengendali lampu dengan ponsel masing masingtelah berhasil dibuat dengan menggunakan Arduino Nano yang telah diprogram dan dioperasikan dengan modul BLE HM-10 menggunakan software Arduino IDE, dan aplikasi android sebagai pengendali/pengontrol.
2. Sistem dapat
terhubung dengan android smartphone dengan
membuat aplikasi menggunakan flutter dan
menggunkan package flutter_blue untuk
menghubungkan antara android dengan modul BLE HM-10.
3. Bentuk rancangan
alat ini menggunakan relai untuk mematikan dan menyalakan lampu serta MQ-135
untuk mendeteksi kadar CO2 yang ada di dalam ruangan.
7.2
Saran
Dari hasil
pernacangan alat yang telah terealisasikan, berikut adalah sarat untuk dapat
dikembangkan.
1.
Untuk proyek
selanjutnya bisa ditambahkan fitur pemantauan parameter lainnya dan kontrol
alat lain.
2.
Membuat tampilan
user interface lebih user friendly agar lebih mudah digunakan
oleh orang awam.
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
E. Darsono. 2015. Rancang Bangun Pengendali Pintu dan Lampu
Penerang Garasi Berbasis Arduino dengan Aplikasi Android Bermedia Komunikasi
Bluetooth. Purwokerto: Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom
Purwokerto.
Hardwiyatno. 2018. Rancang Bangun Sistem Monitoring Kadar Gas
Karbon Monoksida dan Gas Karbon Dioksida Melalui Smartphone. Malang:
Politeknik Negeri Malang.
Kurnianto, Danny. 2018.
Rancang Bangun Smart Room Menggunakan
Bluetooth Berbasis Arduino. Purwokerto: Institut Teknologi Telkom
Purwokerto.
L. A. Wibisono. 2016. Pengendalian “Rool Boot” Menggunakan Android
Melalui Bluetooth Dan Arduino. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
LAMPIRAN
1. Jurnal, klik disini
2. Perogram arduino, klik disini
3. Aplikasi android, klik disini
4. Diagram blok, klik disini
5. Diagram alir, klik disini
6. Diagram pengawatan, klik disini
7. Skematik rangkaian, klik disini
8. PPT, klik disini
9. Video demonstrasi, klik disini
BIODATA PENULIS
1.
Afiv Setyaji
Penulis dilahiran di Temanggung, 16 maret 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Kutoanyar, SMP N 1 Kedu, dan SMK Ganesa Satria 4 Kedu. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM3.32.18.1.02. Apabila ada kritik dan saran yang membangun mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email afivsetyaji@gmail.com
2. Ilham Hermi Wibowo
Penulis dilahiran di Pekalongan, 28 Februari 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 03 Paninggaran, SMP N 1 Paninggaran, dan SMKN 1 Kedungwuni. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM3.32.18.1.14. Apabila ada kritik dan saran yang membangun mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email Ilhamhermi@gmail.com.
3.
Rayya Aela Yumna
Penulis dilahiran di Demak, 10 Agustus 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI Raudlotul Athfal, MTs I’anatuth-Thullab, dan SMA N 12 Semarang. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM3.32.18.1.23. Apabila ada kritik dan saran yang membangun mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email rayyaela.yumna@gmail.com.
0 komentar:
Posting Komentar