Arduino Nano Gameboy
Cahyo Syaifulloh Mustofa1, Dhimas Tantra Ghazali2, Maratul Aliyah3, M Fajri Ainar Rasyid4, Samuel BETA Kuntarjo5
Email : 1cahyosaifullohmustofa@gmail.com , 2dhimas.tantra25@gmail.com , 3aliyahma14@gmail.com , 4ainarerasyid@gmail.com , 5sambetak2@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H.,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.
Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : sekretariat@polines.ac.id
Abstract— Gadgets are one of the most
commonly used in all activities in today’s world. Everyone from a child to an adult
uses gadget these days. They are indeed very useful and help us in many
ways. While gadgets are very beneficial, they also comes a lot of disadvantages
especially for children. Some parents may
already be aware of the bad effects of gadgets for children. Ease of accessing
anything, especially in accessing things that are not age-appropriate, will
become a concern if users do not get direct assistance from parents. In addition, in terms of health and self-development of children can
also be disrupted. When they use the gadget for a long time will cause exposure
to blue light from the gadget, which can make the eyes tired and damage the
eyes. One solution to reducing addiction to playing gadgets is making tools as
a substitute medium for playing games. This tool is called the Arduino
Nano Gameboy, by using Arduino Nano as a processor, push
button as input and OLED 128x64 to display the game. It is also equipped with a
buzzer to emit sounds from the game and an LED as an indicator that the system
has supplied battery power.
Intisari— Gadget saat ini tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan masyarakat untuk menjalani kesehariannya. Penggunaan gadget bahkan juga sudah mulai mempengaruhi anak-anak. Padahal, sebagian orangtua mungkin sudah menyadari tentang dampak buruk gadget bagi anak. Kemudahan dalam mengakses apapun terutama dalam mengakses hal-hal yang tidak sesuai dengan umur mereka menjadi perhatian lebih jika penggunaan tidak mendapat dampingan langsung dari orang tua. Selain itu, di sisi kesehatan dan pengembangan diri anak juga bisa terganggu. Keseringan bermain game di gadget akan menimbulkan paparan cahaya biru dari gadget bisa membuat mata lelah dan merusak mata. Salah satu solusi untuk mengurangi kecanduan bermain gadget yaitu membuat alat sebagai media bermain game. Alat ini disebut Arduino Nano Gameboy. Dengan menggunakan Arduino Nano sebagai pemroses, push button sebagai masukan dan OLED 128x64 untuk menampilkan permainan. Dilengkapi juga dengan buzzer untuk mengeluarkan suara dari permainan dan LED sebagai indikator sistem telah tersupply daya baterai.
Kata
Kunci— Gaemboy, gadget, OLED, Arduino
Nano (key words)
I. PENDAHULUAN
Di era yang serba digital ini, banyak aktivitas yang
menggunakan gadget tak terkecuali game. Hampir dari semua kalangan mempunyai gadget, mulai dari
anak kecil hingga orang dewasa. Penggunaan gadget bahkan
juga sudah mulai mempengaruhi anak-anak. Padahal, sebagian orangtua mungkin
sudah menyadari tentang dampak buruk gadget bagi anak. Kemudahan
dalam mengakses apapun terutama dalam mengakses hal-hal yang tidak sesuai
dengan umur mereka menjadi perhatian lebih jika penggunaan tidak mendapat
dampingan langsung dari orang tua. Paparan
tontonan dan permainan juga memicu anak menjadi kurang memiliki rasa empati dan
simpati terhadap lingkungan sosialnya. Selain itu, di sisi kesehatan dan
pengembangan diri anak juga bisa terganggu. Keseringan bermain game di gadget akan menimbulkan paparan cahaya biru dari gadget bisa membuat mata lelah dan
merusak mata. Salah satu solusi untuk mengurangi kecanduan bermain gadget yaitu membuat alat sebagai media
bermain game yang dikemas secara
sederhana dan praktis. Alat ini disebut Arduino Nano Gameboy. Dengan
menggunakan Arduino Nano sebagai pemroses, push
button sebagai masukan dan OLED 128x64 untuk menampilkan permainan.
Dilengkapi juga dengan buzzer untuk mengeluarkan suara dari permainan dan LED
sebagai indikator sistem telah tersupply daya baterai.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Arduino Nano
Arduino Nano
adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil,
lengkap dan mendukung penggunaan breadboard.
Arduino Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino
Nano versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang
lebih memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket
yang berbeda sebagai fungsi pemroses.
2.2
OLED
OLED (Organic Light-Emitting Diode) adalah Light-Emitting Diode (LED) di mana
lapisan emissive electroluminescent
merupakan lembaran senyawa organik yang akan memancarkan cahaya bila dilalui
arus elektrik. Lapisan bahan semikonduktor organik ini diletakkan di antara dua
elektroda. Umumnya salah satu elektroda tersebut tembus pandang. Sebutan OLED
biasanya mengacu ke small-molecular OLED. OLED memiliki ketebalan sebesar 100
sampai 500 nanometer, sekitar 1/200 ketebalan rambut manusia.
Lapisan bahan organik untuk menyusun OLED bisa 2 atau 3 lapis.
2.3 Buzzer
Buzzer merupakan
sebuah modul komponen elektronika kategori transduser, yang bekerja dengan cara
mengubah sinyal elektrik menjadi sebuah gelombang suara. Buzzer biasa
difungsikan sebagai alarm sinyal. Biasa di implementasikan pada project
penelitian sebagai sebuah indicator terhadap suatu kondisi.
2.4
LED
LED (light emitting diode)
adalah semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju. LED terbuat dari bahan semikonduktor yang
hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah
sebaliknya. Bila LED diberika arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang
melewati LED. Warna-warna
Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak
oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote
Control perangkat elektronik lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam
(bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai
perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan
pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.
Oleh karena itu, saat ini Light Emitting Diode (LED)
yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV
yang mengganti lampu tube.
Gambar 2.4 LED
2.5
Baterai Lipo
Baterai Lipo adalah baterai yang dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Dikarenakan baterai ini tidak menggunakan cairan sebagai elektrolit melainkan
menggunakan elektrolit polimer kering yang berbentuk seperti lapisan plastik
film tipis. Dengan menggunakan elektrolit tipe gel terhadap polimer, pertukaran
ion yang terjadi meningkat pesat. Elektrolit gel menyebabkan berkurangnya
tingkat kebocoran, namun tetap masih mudah terbakar. Baterai jenis tidak
terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan baterai Li-Ion.
Gambar 2.5 Baterai Lipo
III. PERANCANGAN
Bab
ini membahas keseluruhan dari perancangan sistem yang akan dibuat. Perancangan
sistem terdiri dari perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras,
dan perancangan perangkat lunak. Diagram
blok sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.1.
3.1
Alat dan Bahan
Alat :
1. Gergaji
tangan
2. Bor
tangan
3. Tang
potong
4. Setrika
Bahan :
1. Arduino
Nano
2. Oled
128x64
3. Buzzer
4. SPDT
switch
5. Pin Header
male
6. Pin
Header female
7. Nano
Push Button
8. Battery
Lipo 3.4V
9. PCB
10. Resistor
3 x 330 ohm
11. Resistor
1 x 1K5 ohm
12. LED
(Red, yellow, green)
13. Casing
3.2 Diagram
Blok Sistem
Gambar 3.1
Diagram Blok Sistem
3.3
Cara Kerja Diagram Blok Sistem
Input terdiri dari push button yang berfungsi sebagai
konsol untuk melakukan fungsi-fungsi khusus pada game seperti start game, pause, dan end game. Input tersebut dihubungkan ke
Arduino Nano untuk selanjutnya diproses dan diubah
menjadi input pada game. Hasil dari pemrosesan kemudian ditampilkan oleh Oled
dan dilengkapi dengan buzzer yang berfungsi mengeluarkan suara saat permainan
dijalankan, serta LED untuk indicator bahwa rangkaian telah tersuplai daya
baterai.
3.4 Gambar Diagram Alir
Gambar
3.2 Diagram Alir Alat
3.5 Gambar Rangkaian Lengkap
Gambar 3.3 Rangkaian Lengkap
Sistem
3.6
Diagram Pengawatan
Gambar 3.4 Diagram
Pengawatan Keseluruhan
IV. PERANCANGAN MEKANIK
Pada alat ini menggunakan wadah yang dihasilkan dari 3D printer untuk meletakkan komponen-komponen. Komponen yang tampak langsung adalah Oled 128x64, Buzzer, LED, dan saklar geser seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Gambar Kotak Komponen
V. PENGUJIAN ALAT
Dalam pembuatan suatu alat perlu adanya pengujian guna mengetahui kinerja alat tersebut agar bekerja sesuai yang direncanakan sebelumnya. Pada pengujian alat ini yaitu dengan menggeser saklar geser ke kanan maka LED akan ON dan arduboy akan berjalan dengan tampilan awal pada OLED bertuliskan “Arduboy” setelah selesai menampilkan Arduboy maka akan masuk ke game yaitu ardubreakout game dan kita dapat mengontrol gerakan dengan analog yang berada di kiri OLED dan untuk mengawali game dengan menekan tombol yang berada di kanan.
Gambar 5.1 Tampilan Alat saat Bekerja
VI. KESIMPULAN
Dari hasil pembuatan dan
pengujian alat dapat disimpulkan bahwa :
1.
Arduino Gameboy ini menggunakan output OLED dapat menampilkan permainan
dengan dikontrol oleh push button yang berfungsi sebagai konsol.
2. Arduino Gameboy ini dilengkapi dengan tambahan output buzzer yang akan mengelurakan suara saat game dijalankan
DAFTAR
PUSTAKA
Wicaksono, Mohammad Fajar. 2019. Aplikasi Arduino dan Sensor. Bandung: Informatika Bandung.
Kadir, Abdul. 2015. From Zero
to a Pro Arduino.
Yogyakarta: Andi.
Wahyu,
Natali. (2017). Penggunaan OLED.
Surabaya: Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika.
Santoso,Hari. (2015). Arduino untuk
Pemula.Trenggalek.www.Elangsakti.com.
Pavleski, Mirko. 2019. Arduboy Clone with Arduino Nano Clone and I2C OLED Display.www.create.arduino.cc/projecthub.
LAMPIRAN
1.
Jurnal, klik disini
2.
PPT, klik di sini
3.
Diagram Blok, klik di sini
4.
Diagram Alir, klik di sini
5.
Pengawatan
Keseluruhan, klik di sini
6.
Skema Rangkaian, klik di sini
7.
Kode Program, klik di sini
8.
Video, klik di sini
BIODATA PENULIS
Cahyo Syaifulloh Mustofa. Penulis
dilahirkan di Demak, 30 Maret 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di
SD N Kedungori 1, SMP Negeri 2 Demak, dan SMK Negeri 7 Semarang. Pada tahun
2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.0.04. Apabila terdapat
kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui
E-mail cahyosaifullohmustofa@gmail.com
Dhimas Tantra Ghazali. Penulis
dilahirkan di Semarang, 25 April 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal
di SD Islam Hasanuddin, SMP Negeri 25 Semarang, dan SMK Negeri 4 Semarang. Pada
tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.0.05.
Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui E-mail dhimas.tantra25@gmail.com
Maratul Aliyah. Penulis dilahirkan di Rembang,
14 April 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 3 Karas,
SMP Negeri 1 Sedan, dan SMA Negeri 1 Lasem. Pada tahun 2018 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang
(Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.0.10. Apabila terdapat kritik, saran dan
pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail aliyahma14@gmail.com
M. Fajri Ainar Rasyid. Penulis dilahirkan di Kendal, 22 Maret 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MIN Kalibuntuwetan, MTs Negeri Kendal, dan SMK Negeri 4 Kendal. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.0.14. Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail ainarerasyid@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar