Kacamata Tuna Netra dengan Notifikasi Halangan Berupa
Suara atau Getaran
Faridlatul Ni’mah1, Muhamad Lutfi Noviyanto2, Nizar Agil fahreza3, Samuel BETA4
Mahasiswa dan Dosen Program Studi
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang
e-mail :
faridlatulnikmah@gmail.com1
lutfinoviyanto29@gmail.com2
nizarfahreza13@gmail.com3
sambetak@gmail.com4
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia
dalam kehidupannya sehari hari tidak dapat lepas dari melakukan aktifitas yang berkaitan
dengan pekerjaan, hiburan, bepergian dan lain-lain. Kemampuan mobilitas tinggi
dalam segala aspek kehidupan merupakan dambaan bagi setiap individu. Namun bagi
para penyandang cacat pada keterbatasan pengelihatan atau tuna netra, segala
aktifitas yang ingin dilakukan tidaklah semudah manusia normal. Ketunanetraan
mengakibatkan berkurangnya kemampuan mobilitas pada saat melangkah, umumnya
kaum tuna netra berjalan dengan menjulurkan tangan kedepan untuk mengantisipasi
jika menabrak sesuatu, agar yang tertabrak lebih dahulu adalah tangan, bukan
kepala.
Menurut
World Health Organization,
jumlah penyandang tunanetra secara global, diperkirakan bahwa setidaknya 2,2
miliar orang memiliki gangguan penglihatan atau
kebutaan, di antaranya setidaknya 1 miliar memiliki gangguan penglihatan yang bisa dicegah
atau belum ditangani (WHO, 2019). Jumlah penyandang tunanetra di Indonesia menurut Kementerian
Kesehatan RI mencapai 1,5% dari total penduduk atau sekitar 3,75 juta orang (Pertuni, 2017).
Dikutip
dari KOMPAS.COM Penyandang
tunanetra di dunia sangat membutuhkan alat bantu dalam melakukan aktivitasnya. Alat bantu yang
sudah ada adalah tongkat biasa yang terbuat dari alumunium dan tidak dilengkapi
dengan system keamanan, dan masih kurang praktis digunakan karena penyandang
tunanetra tidak bisa leluasa bergerak karena harus memegang tongkat tersebut. Dengan
permasalahan tersebut banyak yang membuat alat bantu tunanetra yang lain,
seperti tongkat penunjuk arah dilengkapi dengan buzzer. Cara pengamanan tersebut masih kurang efektif karena masih kurang lengkap sistem
keamanannya Terbukti adanya kasus kecelakaan pada tunanetra di
Klaten, Jawa Tengah, 28 September 2017. Ini menunjukan sistem keamanan tongkat
atau alat bantu tunanetra yang ada
belum efektif.
Dari latar belakang berikut maka
terbentuklah teknologi ini yaitu Kacamata
Tuna Netra dengan Notifikasi Halangan Berupa Suara atau Getaran agar
mempermudah penyandang tunanetra
untuk melakukan mobilitasnya. Fitur
otomatis tersebut yaitu berupa Arduino digunakan sebagai pemroses
data yang diterima oleh sensor ultrasonik. Sensor ultrasonik digunakan sebagai deteksi
keberadaan objek penghalang
manusia, benda mati, atau jalan berlubang. Df Player digunakan
sebagai modul yang dapat memutar
audio untuk memberikan informasi berupa suara yang mudah dimengerti oleh penyandang
tunanetra.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka
dirumuskan beberapa permasalahan yang ada, yaitu:
1. Bagaimana cara yang efektif
untuk mempermudah penyandang tuna netra untuk melakukan mobilitasnya?
2. Bagaimana cara membuat alat bantu
penyandang tuna netra yang dapat memberikan notifikasi halangan berupa suara
atau getaran?
1.3
Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah
sebagai berikut:
1. Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik digunakan sebagai deteksi
keberadaan objek penghalang manusia, benda mati, atau jalan berlubang.
2. DFPlayer Mini sebagai modul yang
terhubung dengan headset untuk memberikan informasi berupa suara.
1.4 Tujuan Program
Adapun tujuan dari pembuatan alat
ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat Kacamata Tuna Netra dengan Notifikasi Halangan Berupa
Suara atau Getaran agar mempermudah penyandang tuna netra untuk melakukan mobilitasnya.
2. Membuat
Kacamata Tuna Netra berbasis
Arduino yang dilengkapi dengan output tambahan berupa Suara atau getaran.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil
dari alat ini adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah penyandang tuna
netra untuk melakukan mobilitasnya.
2. Mengurangi resiko kecelakaan dengan memberikan informasi berupa suara yang mudah dimengerti oleh penyandang tunanetra.
3. Berkontribusi terhadap IPTEK menjadi trendcenter pada generasi alat pensteril tangan selanjutnya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.
Teknologi yang dibuat, yaitu Kacamata Tuna Netra dengan Notifikasi Halangan Berupa
Suara atau Getaran. Alat ini dapat mendeteksi penghalang menggunakan sensor ultrasonik dengan keluaran suara untuk
penyandang tunanetra. Sistem perangkat
alat bantu didesain dengan bentuk kacamata berbahan
akrilik.
Pada
Jurnal Ilmiah Muhammad As Shiddiq
(Desain Sistem Pendeteksi Penghalang Menggunakan Sensor Ultrasonik dan Sensor Inframerah dengan Keluaran Suara
untuk Penyandang Tunanetra,2020)
menjelaskan tentang sebuah alat deengan
sistem pendeteksi penghalang menggunakan sensor ultrasonik
dan sensor inframerah dengan keluaran suara untuk penyandang tunanetra. Sistem perangkat keras ini
terdiri dari modul arduino, dua buah
sensor ultrasonik HC-SR04, sensor inframerah, Mp3 Player, dan headset. Sensor ultrasonik 1 digunakan
untuk mendeteksi jarak penghalang didepan.
Sensor ini mampu mendeteksi penghalang pada jarak (0-45) cm, (45-120) cm, atau (120-250) cm dengan Mp3
Player mengeluarkan suara 1, suara
2, atau suara 3. Jika sensor ultrasonik 1 mendeteksi adanya penghalang, maka sensor Inframerah akan aktif dan ikut
mendeteksi penghalang tersebut. Sensor
Inframerah yang mendeteksi radiasi inframerah manusia di depan sensor mengakibatkan Mp3 Player mengeluarkan
suara 4. Alat tersebut menggunakan
pemroses yang sama yaitu Arduino dan sensor yang sama yaitu ultrasonik namun output yang dihasilkan berupa suara yang secara otomatis saat mendeteksi jarak tertentu sedangkan Kacamata Tuna Netra dengan Notifikasi Halangan Berupa
Suara atau Getaran mengunakan keluaran
tambahan berupa output getaran.
Muhammad Nur Meizani (Pembuatan Prototipe Kacamata Elektronik
Untuk Tuna Netra Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Sensor Ultrasonik,2015) Menceritakan tentang alat bantu
berupa prototipe kacamata elektronik berbasis mikrokontroler menggunakan sensor
ultrasonik dengan keluaran berupa petunjuk arah dalam bentuk suara. Alat ini
dilengkapi dengan tiga buah sensor ultrasonik SRF04 yang berfungsi sebagai
pendeteksi jarak antara pengguna dengan obyek yang berada di sekitarnya. Untuk
mengetahui jarak tersebut, data sensor ultrasonik akan diolah oleh
mikrokontroler ATMega16. Mikrokontroler
ATMega16 selanjutnya akan memberikan perintah kepada rangkaian perekam dan
putar ulang suara ISD2560 untuk mengeluarkan informasi suara berupa petunjuk
arah dari obyek disekitar pengguna.
Alat juga ini mampu
mendeteksi obyek dengan keluaran berupa peringatan suara yang menunjukkan arah
depan, kanan dan kiri melalui speaker/headset apabila sensor ultrasonik
mendeteksi obyek pada jarak kurang dari 100 cm. Dengan adanya alat ini dapat
mempermudah penyandang tunanetra
dalam melakukan kegiatannya.
Alat ini menggunakan pemroses yang sama yaitu Arduino dan menggunakan IC ISD2560 sebagai modul penyimpan suara sedangkan pada Kacamata Tuna Netra dengan Notifikasi Halangan
Berupa Suara atau Getaran menggunakan Dfplayer untuk modul penyimpanan suara.
Kacamata Tuna Netra dengan Notifikasi Halangan Berupa
Suara atau Getaran tidak
memiliki kekurangan seperti Jurnal Ilmiah Muhammad As Shiddiq (Desain Sistem
Pendeteksi Penghalang Menggunakan Sensor Ultrasonik dan Sensor Inframerah dengan Keluaran Suara
untuk Penyandang Tunanetra,2020)
dan Muhammad Nur Meizani (Pembuatan Prototipe Kacamata Elektronik
Untuk Tuna Netra Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Sensor Ultrasonik,2015) karena
system dilengkapi dengan output suara yang berasal dari komponen elektronika Df
Player dan dilengkapi dengan output getaran yang berasal dari vibrator. Sistem pada alat ini mengkombinasikan fungsi dan
berbagai komponen seperti
Mikrokontroller Arduino Nano, Df Player, Vibrator, Sensor Ultrasonik, Step Up Modul, dan Baterai.
2.1
Arduino Nano
Arduino dibuat
dengan tujuan untuk memudahkan eksperimen atau perwujudan sebagai peralatan
yang berbasis mikrokontroler. Arduino memiliki ukuran kecil yang mengandung
mikrokontroler dan sejumlah input/output (I/O) yang memudahkan pemakai untuk
menciptakan berbagai proyek elektronika.
Arduino Nano adalah
board Arduino yang menggunakan
mikrokontroller Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino
Nano 2.x. Arduino Nano memiliki flash memori sebesar 16
kbyte yang dapat digunakan untuk menyimpan kode program utama. Selain dilengkapi dengan
flash memori, mikrokontroller ATmega168 dan ATmega328 juga dilengkapi dengan
SRAM dan EEPROM. SRAM dan EEPROM dapat digunakan untuk menyimpan data selama
program utama bekerja.
Gambar 1. Arduino Nano
2.2 Sensor Ultrasonik HC-SR04
Sensor ultrasonik HC-SR04 adalah modul sensor ultrasonik yang dapat mengukur jarak dengan rentang dari mulai 2 cm sampai dengan 4 cm,di mana akurasinya mencapai 3 mm.Pada modul ini terdapat ultrasonic transmitter, receiver dan control circuit. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Pada Alat ini sensor ultrasonic digunakan sebagai deteksi keberadaan objek yang berada di depan pengguna.
Gambar 2. Sensor Ultrasonik
2.3 DFPlayer Mini
DFPlayer
Mini MP3 Player adalah modul MP3 kecil dan murah dengan output yang sederhana
bisa langsung ke speaker. Modul ini dapat digunakan sebagai modul yang berdiri
sendiri dengan baterai terpasang, speaker dan tombol push atau digunakan dalam
kombinasi dengan Arduino atau yang lainnya dengan kemampuan RX / TX. Pada Alat
ini digunakan sebagai modul yang terpasang pada speaker berisi notifikasi jarak objek di depan pengguna.
Gambar 3. DF Player Mini
2.4 Vibrator
Vibrator merupakan motor atau dinamo yang berputar dan menghasilkan getaran mekanik. Getaran mekanik ini akan terasa pad saraf kulit manusia. Pada alat ini digunakan sebagai sumber getaran untuk memberikan notifikasi.
Gambar 4. Vibrator
2.5 Baterai Li-Po
Baterai
Lipo adalah baterai yang dapat dibuat
dalam berbagai bentuk dan ukuran. Dikarenakan baterai ini tidak
menggunakan cairan sebagai elektrolit melainkan menggunakan elektrolit polimer
kering yang berbentuk seperti lapisan plastik film tipis. Dengan menggunakan
elektrolit tipe gel terhadap polimer, pertukaran ion yang terjadi meningkat
pesat. Elektrolit gel menyebabkan berkurangnya tingkat kebocoran, namun tetap
masih mudah terbakar. Baterai jenis tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan
dengan baterai Li-Ion.
Gambar 5. Baterai Li-Po
BAB 3. PERANCANGAN ALAT
3.1 Alat
1. Bor
PCB
2. Solder
3. Tang
Jepit
4. Tang
Potong
5. Gergaji
6. Kabel
USB
7. Earphone
8. Kotak/Papan
9. Setrika
3.2 Bahan
1. Arduino
Nano
2. Sensor
Ultrasonik
3. DFPlayer
Mini
4. Vibrator
5. Baterai Li-Po
6. Konektor audio
female 4 pin
7. Resistor
8. Jumper
9. PCB
10. Akrilik
3.3 Block Diagram
Hubungan Komponen Utama
Gambar 6. Diagram Blok Alat Kacamata Tunanetra
Berikut keterangan singkat dari gambar blok diagram di
atas.
1. Sensor ultrasonik digunakan sebagai deteksi jarak antara
objek dan pengguna kacamata tunanetra.
2. Arduino
Nano digunakan
sebagai pemroses data yang diterima oleh sensor ultrasonic ke Output.
3. DFPlayer
digunakan sebagai modul yang dapat
memutar audio melalui earphone berupa notifikasi objek di depan pengguna
kacamata tunanetra dengan jarak tertentu.
4. Vibrator digunakan untuk notifikasi objek di depan pengguna kacamata
tunanetra berupa getaran.
5. Button lock digunakan untuk memilih mode notifikasi berupa suara atau getaran.
3.4 Gambar Skematik Rangkaian
Gambar 7. Skematik Rangkaian Alat
Kacamata Tunanetra
3.5 Diagram Alir
Gambar 8. Diagram Alir Alat Kacamata Tunanetra
3.6 Diagram Pengawatan
Gambar 9. Diagram
Pengawatan Alat Kacamata Tunanetra
3.7 Pembuatan Alat
Dalam pembuatan alat ini
dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu
1. Membuat
perencanaan bagan alat
2. Membuat
skema pengawatan
3. Menyusun
rangkaian sesuai skema pengawatan
4. Membuat
program untuk Arduino
5. Pembuatan
kerangka alat
6. Pemasangan
rangkaian pada kerangka alat
Gambar 10.
Gambar Tampak Depan Alat
Gambar 11.
Gambar Tampak Belakang Alat
BAB
4.
CARA KERJA ALAT
Kacamata Tunanetra dengan Notifikasi Halangan berupa
Getaran atau Suara bekerja dengan memanfaatkan masukan dari
sensor ultrasonik.
Alat ini memiliki 2 mode notifikasi yaitu getaran dan
suara. Apabila ditekan push button low dan sensor ultrasonik di depan pengguna mendeteksi objek atau halangan dengan
jarak 60 cm, 40 cm, 20 cm, dan 10 cm
maka vibrator akan menyala sebagai notifikasi berupa getaran. Apabila ditekan push
button high dan sensor ultrasonik di depan pengguna mendeteksi objek atau halangan dengan
jarak 60 cm, 40 cm, 20 cm, dan 10 cm
maka DF Player akan memutar rekaman notifikasi berupa suara melalui earphone.
BAB
5.
PENGUJIAN ALAT
Dalam
proyek yang kami buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian alat dengan
prinsip kerjanya, Adapun Langkah-langkah
cara pengujian yang kami lakukan adalah sebagai berikut.
1. Mengunggah program ke alat yang dibuat,
apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
2. Menguji alat apakah sudah sesuai dengan cara kerja.
BAB
6.
KESIMPULAN
Setelah melakukan
perancangan, pembuatan alat serta uji coba alat maka didapatkan kesimpulan
yaitu sebagai berikut
1. Kacamata Tunanetra dengan Notifikasi Halangan berupa
Getaran atau Suara dibuat untuk memudahkan mobilitas penyandang tunanetra, dimana alat ini dapat
memberikan notifikasi halangan dengan 2 mode yang dapat dipilih oleh pengguna
yaitu bisa berupa getaran atau suara.
2. Kacamata Tunanetra dengan Notifikasi Halangan berupa Getaran atau Suara disusun menggunakan beberapa komponen yaitu dari input sendiri mengunakan sensor ultrasonik dan pemroses data dari input menggunakan Arduino Nano sedangkan pada output menggunakan Df Player dan Vibrator.
DAFTAR PUSTAKA
As Shiddiq,
Muhammad, Wildian, Nini Firmawati. 2020.
Desain Sistem Pendeteksi
Penghalang Menggunakan Sensor Ultrasonik dan Sensor Inframerah dengan Keluaran
Suara untuk Pennyandang Tunanetra. Padang: Jurnal
Fisika Unand.
Nur Meizani,
Muhmmad, Abdul Muid, Tedy Rismawan. 2015. Pembuatan Prototipe Kacamata Elektronik Untuk
Tuna Netra Berbasis Mikrokontroler
Menggunakan Sensor Ultrasonik. Tanjungpura: Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan.
Santoso, Hari. 2016. Panduan Praktis Arduino untuk Pemula. Trenggalek: Elang Sakti.
Wicaksono, Mochamad Fajar. 2017. Mudah Belajar Mikrokontroler Arduino. Bandung: Informatika.
Wicaksono, Mochamad Fajar. 2019.Aplikasi Arduino dan Sensor. Bandung: Informatika.
LAMPIRAN
1. Jurnal klik di sini
2. PPT klik disini
3. Program klik disini
4. Pengawatan klik disini
5. Diagram Blok klik disini
6. Diagram Alir klik disini
7. Skematik Rangkaian klik disini
8. Video Demontrasi klik disini
BIODATA KELOMPOK
Faridlatul Ni’mah
Penulis dilahirkan di Bojonegoro, 3 November 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Cendono,
SMP Negeri 1
Padangan, dan SMA Negeri 1 Cepu. Pada tahun 2018, penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di Kampus Politeknik Negeri Semarang (POLINES)
dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis
terdaftar dengan NIM 3.32.18.2.09.
Apabila terdapat kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui e-mail faridlatulnikmah@gmail.com
Muhamad Lutfi Noviyanto
Penulis dilahirkan di Semarang, 30 November 2000. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SD Negeri
2 Sambiroto, SMP Negeri
29 Semarang,
SMK Negeri 5 Semarang. Pada tahun 2018 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di Kampus Politeknik Negeri
Semarang (POLINES) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.2.15.
Apabila terdapat kritik,
saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui e-mail lutfinoviyanto29@gmail.com
Nizar Agil Fahreza
Penulis dilahirkan di Pemalang, 23 Maret 2000. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Kedung Banjar, MTs Negeri 1 Petarukan, SMA Negeri 2 Pemalang.
Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di Kampus
Politeknik Negeri Semarang (POLINES) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.2.18.
Apabila terdapat kritik,
saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui e-mail
nizarfahreza13@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar