Robot RC Sistem Rem Otomatis dengan Pengendali Bluetooth HC 05

 

Robot RC Sistem Rem Otomatis dengan Pengendali Bluetooth HC 05

 

 

Mariska Erlin Maulina1Moch. Zuda Alfianur2, Shofiyyatu Shobrina3, Yustinus Novian Nino Pandega Bhakti4, Samuel BETA5.

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Teknik ElektronikaJurusan Teknik Elektro,

Politeknik Negeri Semarang

Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia

E-mail:

 mariskaerlin@gmail.com1zudaalfian@gmail.com2 shofiyyatusbrna@gmail.com3, yustinus465@gmail.com4, sambetak2@gmail.com5

 

 

 

Abstrak – Robot Sistem Rem Otomatis adalah konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai actuator berupa roda untuk menggerakkan seluruh badan robot tersebut, sehingga robot dapat melakukan perpindahan posisi dari satu titik ke titik yang lain. Robot Sistem Rem Otomatis ini dirancang bergerak menggunakan pengontrol Smartphone Android yang memilki aplikasi yang cocok untuk pergerakan robot. Robot ini menggunakan Arduino Uno sebagai sistem pengendalian robot Bluetooth, modul Bluetooth berfungsi sebagai penerimaan perintah yang dikirim melalui Smartphone Android, Motor DC difungsikan sebagai penggerak Robot yang dikendalikan menggunakan Smartphone Android, sensor ultrasonik sebagai sensor jarak dan aplikasi Arduino Bluetooth yang di install melalui Playstore. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, penelitian yang dilakukan akan terfokus pada komunikasi antara perangkat Smartphone dengan mikrokontroller Arduino Uno melalui Bluetooth untuk mengendalikan perangkat robot. Berdasarkan pengujian koneksi Bluetooth pada robot dapat disimpulkan untuk jangkauan jarak koneksi Bluetooth antara Smartphone dan robot Bluetooth untuk bisa dikendalikan sepenuhnya dengan jarak jangkauan 10 meter, dan lebih dari jarak jangkauan 10 meter akan mengalamai koneksi terputus sehingga robot tidak bisa dikendalikan lagi. Robot akan berhenti secara otomtis apabila ada suatu objek didepannya.

Kata kunci: Robot Mobile, Android, Bluetooth Hc-05, Arduino Uno, Sensor Ultrasonik

 

Abstract - Automatic Brake System Robot is a robot construction whose characteristic is that it has an actuator in the form of a wheel to move the entire robot body, so that the robot can move position from one point to another. This Automatic Brake System Robot is designed to move using an Android Smartphone controller which has an application suitable for robot movement. This robot uses the Arduino Uno as a Bluetooth robot control system, the Bluetooth module functions as receiving commands sent via an Android Smartphone, the DC motor functions as a robot driver controlled using an Android Smartphone, ultrasonic sensors as proximity sensors and the Arduino Bluetooth application installed via Playstore. The method used is the experimental method, the research conducted will focus on communication between Smartphone devices and the Arduino Uno microcontroller via Bluetooth to control the robot device.Based on testing the Bluetooth connection on the robot, it can be concluded that the Bluetooth connection distance between the Smartphone and the Bluetooth robot can be fully controlled by a range of 10 meters, and more than a range of 10 meters will experience disconnected connections so that the robot can no longer be controlled. The robot will stop automatically if there is an object in front of it.

Keywords: Robot Mobile, Android, Bluetooth Hc-05, Arduino Uno, Ultrasonic Sensor

 

I.                        PENDAHULUAN

 

1.1     Latar Belakang

 

Robot Sistem Rem Otomatis adalah konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai actuator berupa roda untuk menggerakkan seluruh badan robot tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari satu titik ke titik yang lain. Dalam kasus ini, robot mobile ini dirancang bergerak menggunakan pengontrol yang berasal dari sebuah smartphone android yang memilki aplikasi yang cocok untuk menggerakkan robot tersebut. Koneksi yang digunakan memanfaatkan Bluetooth. Alat ini menggunakan Arduino Uno sebagai penghubung antara perangkat dan smartphone android menggunakan Bluetooth. Alat ini akan bekerja berdasarkan perintah yang diberikan melalui smartphone android dengan aplikasi ArduinoBluetooth. Motor DC digunakan sebagai penggerak dalam kendali robot, agar mikrokontroller Arduino Uno dapat memberikan suatu instruksi untuk menggerakkan robot, mikrokontroller Arduino Uno memerlukan sebuah program yang diisikan ke dalam mikrokontroller Arduino Uno tersebut. Penulis menggunakan bahasa pemograman board arduino yang menggunakan Arduino Software (IDE). Chip ATmega328 yang terdapat pada Arduino Uno telah di isi dengan program awal yang sering disebut Bootloader. Motor DC dapat berhenti secara otomatis apabila terdapat suatu objek di depan pada jark tertentu.

 

1.2     Tujuan

Tujuan pembuatan alat ini adalah :

1.    Membuat robot dengan pengontrol smartphone android.

2.    Mampu menentukan jarak efektif sistem kendali robot bluetooth dengan smartphone android berbasis arduino uno.

3.    Mampu memprogram untuk mengatur pergerakan motor DC.

 

1.3    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :

1.    Bagaimana cara mengontrol robot menggunakan smartphone android?

2.    Bagaimana cara mengatur pergerakan motor DC?

3.    Bagaimana cara menentukan jarak efektif antara robot dengan smartphone android?

 

1.4    Batasan Masalah

1.    Alat ini bergerak dengan kontrol dari smartphone android.

2.    Alat ini akan berhenti secara otomatis apabila di luar jngkauan atau terdapat objek  di depannya.

 

II.                     TINJAUAN PUSTAKA

 

Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.

2.1.   Arduino Uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal (otomatis).



Gambar 2.1. Gambar modul Arduino Uno

 

Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari AC-ke adaptor-DC  atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER.

Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jikadiberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno.



Gambar 2.2. Gambar USB Modul Arduino Uno

 

Pin Out:



Gambar 2.3. Gambar PIN OUT  Modul Arduino uno

2.2    Module Bluetooth HC-05 

Module Bluetooth HC-05 adalah module komunikasi nirkabel via bluetooth yang dimana beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan pilihan dua mode konektivitas. Mode 1 berperan sebagai slave atau receiver data saja, mode 2 berperan sebagai master atau dapat bertindak sebagai transceiver.

 

Pengaplikasian komponen ini sangat cocok pada project elektronika dengan komunikasi nirkabel atau wireless. Aplikasi yang dimaksud antara lain aplikasi sistem kendali, monitoring, maupun gabungan keduanya.

 

Antarmuka yang dipergunakan untuk mengakses module ini yaitu serial TXDRXDVCC serta GND. Serta terdapat LED (built in) sebagai indikator koneksi bluetooth terhadap perangkat lainnya seperti sesama module, dengan smartphone android, dan sebagainya.



2.4 Gambar Module Bluetooth HC-05

 

Jangkauan jarak efektif module ini saat terkoneksi dalam range 10 meter, dan jika melebihi dari range tersebut maka kualitas konektivitas akan semakin kurang maksimal.

Spesifikasi dari module ini antara lain :

·     Frekuensi kerja ISM 2.4 GHz

·     Bluetooth protocol : Bluetooth tipe v2.0+EDR

·     Kecepatan dapat mencapai 1Mbps pada mode sinkron

·     Kecepatan dapat mencapai 2.1 Mbps / 160 kbps pada mode asinkron maksimum

·     Tegangan kerja pada 3,3 – 6 Volt DC

·     Konsumsi arus kerja yaitu 50 mA

·     Memiliki modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK)

·     Sensitivitas -84dBm (0.1% BER)

·     Daya emisi 4 dBm

·     Suhu operasional range -20°C — +75°C

·     Memiliki keamanan dengan enkripsi data dan enkripsi

·     Dimensi modul 15.2×35.7×5.6 mm

Module ini dapat digunakan sebagai mode slave (Rx), maupun mode master (TX) dan memiliki 2 metode konfigurasi yaitu AT Mode dan Communication Mode.

Pada AT Mode berfungsi sebagai pengaturan konfigurasi dari HC-05, sedangkan pada Communication Mode berfungsi sebagai komunikasi nirkabel dengan perangkat atau piranti lainnya.

 

2.3  Sensor Jarak Ultrasonik

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang yang umum digunakan untuk radar untuk mendeteksi keberadaan suatu benda dengan memperkirakan jarak antara sensor dan benda tersebut. sensor jarak yang umum digunakan dalam penggunaan untuk mendeteksi jarak yaitu sensor ultrasonik. pengertian sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.



Gambar 2.5 Sensor Ultrasonik

Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Karena kecepatan bunyi adalah 340 m/s, maka rumus untuk mencari jarak berdasarkan ultrasonik adalah :



Keterangan:
S = jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul),
t = selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.
Berikut Algoritma membaca data ultrasonik:

·         Beri tegangan positif pada pin Trigger selama 10µS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz 

·         Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo 

·         Rumus untuk menghitung jaraknya adalah S = (0.034 *t) /2 cm.

 

2.4    Motor DC

       Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional.

       Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus.



Gambar 2.6 Motor`DC

 

2.5    Switch

Saklar atau dalam bahasa Inggris disebut Switch adalah salah satu komponen yang penting dalam setiap rangkaian atau perangkat elektronik. Seperti pada artikel yang disebutkan sebelumnya, Saklar atau Switch adalah perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran arus listrik. Meskipun saat ini telah banyak yang menggunakan saklar atau switch elektronik yang menggunakan sensor ataupun rangkaian yang terdiri komponen semikonduktor seperti transistor, IC dan dioda. Namun saklar mekanik atau mechanical switch masih tetap memegang peranan penting pada hampir semua perangkat atau peralatan listrik dan elektronik.



Gambar 2.7 Switch

Saklar pada dasarnya merupakan perangkat mekanik yang terdiri dari dua atau lebih terminal yang terhubung secara internal ke bilah atau kontak logam yang dapat dibuka dan ditutup oleh penggunanya. Aliran listrik akan mengalir apabila suatu kontak dihubungkan dengan kontak lainnya. Sebaliknya, aliran listrik akan terputus apabila hubungan tersebut dibuka atau dipisahkan. Selain sebagai komponen untuk menghidupkan (ON) dan mematikan (OFF) perangkat elektronik, Saklar sering juga difungsikan sebagai pengendali untuk mengaktifkan fitur-fitur tertentu pada suatu rangkaian listrik. Contohnya seperti pengatur tegangan pada pencatu daya, Sebagai pengatur Volume di Ponsel ataupun sebagai pengatur.

 

2.6    PCB dan Kabel Jumper

Kabel jumper dibutuhkan untuk menghubungkan antara komponen –komponen terutama Arduino Uno dengan Modul Bluetooth dan sensor Ultrasonik. PCB digunakan untuk tempat melekatnya komponen – komponen.








Gambar 2.8 PCB dan Kabel Jumper

 

III.                 PERANCANGAN ALAT

 

3.1     Alat
1.    Bor PCB
2.    Solder
3.    Tang Potong
5.    Kabel USB
6.    Lem Tembak
7.    Setrika

3.2   Bahan 
1.    Arduino UNO
2.    Modul Buetooth HC 05
3.    Sensor Ultrasonik
4.    Motor DC
5.    Switch
6.    Akrilik
7.    PCB

 

3.3    Blok Diagram Hubungan Komponen Utama

 


 


 Gambar 10. Diagram Robot Sistem Rem Otomatis

 

Berikut keterangan singkat dari gambar blok diagram di atas :

1.           Modul Bluetooth HC05 berfungsi sebagai media komunikasi dari aplikasi smartphone arduino bluetooth.

2.          Sensor HC-SR05 (Ultrasonik) difungsikan untuk mendeteksi objek yang ada didepan robot sehingga robot dapat berhenti secara otomatis

3.          Modul L298N sebagai driver untuk menggerakkan motor dc.

4.           Motor DC sebagai aktuator untuk menggerakkan robot.

 

3.4    Gambar Rangkaian


Gambar 11. Gambar Rangkaian

 

3.5    Diagram Alir

 


Gambar 12. Diagram Alir 


3.6 Pembuatan Alat

Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

1.    Membuat perencanaan bagan alat.

2.    Membuat skema pengawatan.

3.    Menyusun rangkaian sesuai skema pengawatan.

4.    Membuat program untuk Arduino.

5.    Pembuatan kerangka alat.

6.    Pemasangan rangkaian pada kerangka alat.

 

Gambar 14. Gambar Alat Tampak Depan

 

Gambar 15. Gambar Alat Tampak Samping

 

IV.                  CARA KERJA ALAT

 

Robot dengan sistem pengereman otomatis ini akan bekerja berdasarkan intruksi nilai masukan yang diberikan melalui aplikasi arduino bluetooth. Robot dapat bergerak maju, mundur, belok kanan, dan ke kiri sesuai dengan perintah yng diberikan melalui arduino bluetooth pada smartphone. Sistem pengereman otomatis akan bekerja pada saat sensor HC-SR05(Ultrasonik) mendeteksi adanya objek didepannya kurang dari sama dengan 10 cm.

 

V.                     PENGUJIAN ALAT

 

Dalam proyek yanng kami buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian alat dengan prinsip kerjanya, adapun langkah - langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah :

1.    Mengunggah program ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan  yang diinginkan atau belum.

2.    Menguji alat sesuai cara kerja.

 

VI.                  KESIMPULAN

Setelah melakukan perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:

5.          Robot dengan sistem rem otomatis ini bekerja berdasarkan masukan yang diberikan melalui aplikasi arduino bluetooth yang ada pada smartphone.

6.          Sistem pengeremman otomatis akan bekerja apabila sensor HC-SR05 mendeteksi adanya objek yang ada didepannya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Syahwil,Muhammad.2017. Panduan Mudah Belajar Arduino. Yogyakarta:CV ANDI OFFSET

Pitowarno, Endra. 2006. Robotika : Desain, Kontrol, dan Kecerdasan Buatan, Yogyakarta: ANDI OFFSET

Kadir,Abdul.2015. From Zero To A Pro Arduino. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Hal.5

Aldi Razor. 2020. Belajar dan Berkreasi dengan Arduino. Surabaya:www.aldyrazor.com

Abdurrahman Rasyid. 2019. Sensor Ultrasonik. Surabaya:www.samrasyid.com

Bishop, Owen. 2004.Dasar - Dasar Elektronika. Jakarta : Erlanggga..

Horowitz, Paul dan Winfield Hill.1987.Seni dan Desain Elektronika. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-module-bluetooth-hc-05/

http://eprints.polsri.ac.id/4649/4/BAB%20II%20%20LA.pdf (Motor Dc)

https://www.kelasplc.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/

https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-jumper-arduino.html

 

 

LAMPIRAN

 

1.        Jurnal, klik disini

2.        PPT, klik disini

3.        Program pdf, klik disini

4.        Skematik dan mainboard PCB, klik disini

5.        Diagram Blok, klik disini

6.        Diagram Alir, klik disini

7.        Gambar Rangkaian Pengawatan, klik disini

8.     Video, klik disini

BIODATA

 



Moch. Zuda Alfianur . Penulis dilahirkan di Tuban, 30 Juni 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Kembangbilo 1 Tuban, SMP Negeri 1 Tuban, dan SMK Migas Cepu. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.0.12

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail zudaalfian@gmail.com

Mariska Erlin Maulina. Penulis dilahirkan di Boyolali, 26 Juli 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Genuk 02 Ungaran Barat, SMP Negeri 3 Ungaran, dan SMA N 2 Ungaran. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.0.11

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail mariskaerlin@gmail.com

Shofiyyatu Shobrina. Penulis dilahirkan di Semarang, 17 Desember 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDIT BINA INSANI, SMP Negeri 12 Semarang, dan SMA Negeri 9 Semarang. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.0.18

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail shofiyyatusbrna@gmail.com

 

Yustinus Novian Nino Pandega Bhakti. Penulis dilahirkan di Semarang, 09 November 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Nasional Pelita Hati, SMP Negeri 33 Semarang, dan SMK Negeri 4 Semarang. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.0.24

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail yustinus465@gmail.com



 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar