Pengunci Loker Otomatis Face Recognition Menggunakan
ESP-32 Cam Berbasis Arduino Uno
Muhammad
Heri Setiawan1, Rifa Rifiyani2, Rozzaaq Sutan Tienedy3,
Samuel
Beta
K.4
Prodi
Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl.
Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
Email
:1 muhammadherisetiawan000@gmail.com
,2
rifarifiyani99@gmail.com ,3rozaqcilacap@gmail.com
Abstrak
Berkembangnya
teknologi mikrokontroler saat ini membuat berbagai alat dapat dikembangkan
menjadi lebih modern dan canggih. Seperti pada sistem keamanan dapat dilakukan
menggunakan alat elektronik sebagai pengganti sistem keamanan kunci
konvensional dengan kelebihan lebih bersifat privasi dan meningkatkan
efisiensi. Pengunci otomatis salah satunya dapat diterapkan pada pengunci
loker, dimana pengunci loker dibuat dengan menggunakan metode face recognition atau dengan menggunakan
sistem pengenalan wajah dari pemilik loker tersebut, sehingga keamanannya akan
sangat terjaga dan tidak sembarang orang dapat mengakses. Alat ini dibuat dengan
menggunakan modul ESP-32 CAM sebagai perekam wajah atau pendeteksi wajah dari
pemilik loker. Alat ini menggunakan modul relay sebagai penggerak dari selenoid
door lock apabila pendeteksian wajah telah selesai dan wajah terdeteksi sama.
Modul speaker digunakan sebagai output atau indikator berupa suara ketika pintu
loker LED juga digunakan sebagai indikator keluaran dari sistem. Pemroses alat
ini menggunakan Arduino Uno. Apabila modul ESP-32 CAM berhasil mendeteksi wajah
yang sesuai, maka relay akan aktif yang kemudian mengaktifkan solenoid door
lock sehingga pintu loker dapat terbuka.
Kata
Kunci : Arduino Uno, ESP-32 Cam, Modul Relay, Selenoid Door Lock, Modul Speaker, LED RGB, Face Recognition.
Abstract- The development of
microcontroller technology this time makes various tools can be developed to be
more modern and sophisticated. As with security system, it can be using an
electronic device instead of a
conventional key security system with advantages that are more privacy and
increase efficiency. One of the automatic locks can be applied to locker locks
where the locker lock is made using the face recognition method or by using the
facial recognition system of the locker owner, so that security will be very
secure and not just anyone can access it. This tool is made using the ESP-32
CAM module as a face recorder or face detector for the locker. This tool uses a
relay module as an activator of the solenoid door lock when the face detection
has been completed and, the face is
detected as the same. The speaker module is used as an output or indicator in
the form of sound when the locker door is successfully opened. Light Emmiting
Diode is also used as an indicator of the output of the system. The processor
of this tool uses the Arduino Uno. If the ESP-32 CAM module manages to detect a
suitable face, Relay will activate, the solenoid door will activate too, so
that the locker can open.
Keywords: Arduino Uno, ESP-32 CAM Module, Relay Module , Selenoid Door Lock,Speaker Module , LED RGB, Face Recognition.
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keamanan
yang hanya dilakukan secara manual atau konvensional sangat tidak praktis
dibandingkan dengan teknologi yang ada saat ini. Salah satunya yaitu pengaman
pada loker. Loker yang digunakan sebagai tempat penyimpanan harusnya memiliki
keamanan yang tinggi karena dalam loker peralatan yang disimpan adalah
barang-barang berharga dan tentunya sangat privasi.Tetapi seringkali barang
yang ada pada loker tidak terjamin keamanannya karena kunci yang terbuat dari
logam masih dapat diduplikasi, kadang tidak terkunci dengan baik ataupun
pengunci dapat rusak atau dijebol dengan seutas kawat. Tidak jarang pula dapat
kita jumpai loker menggunakan kombinasi padlock sebagai sarana alternatif.
Namun sistem pengaman padlock masih dapat di jebol dengan memasukkan kombinasi
yang secara terus menerus hingga mendapatkan kode yang diperlukan, maupun
dirusak menggunakan tang, kunci T dan palu.
Dengan
demikian perlu adanya solusi terkait system keamanan yang lebih baik. Seiring
berkembangnya teknologi mikrokontroler saat ini membuat berbagai alat dapat
dikembangkan menjadi lebih modern dan canggih Salah satunya yaitu dengan
menggunakan metode Face Recognition. Perancangan
sistem ini berbasis pengenalan wajah menggunakan Modul ESP32-CAM .Pengenalan
Wajah (Face Recognition) adalah
proses identifikasi manusia dengan menggunakan gambaran raut wajah. Dalam
pendeteksian wajah, teknologi ini hanya mengidentifikasi wajah saja dan
mengabaikan hal-hal yang lain seperti bangunan pohon tubuh dan lain-lain. Dalam
perancangan sistem ini penulis menggunakan modul ESP32-CAM sebagai alat
pengenalan wajah sekaligus mikrokontroler. ESP32-CAM merupakan modul dengan
sensor kamera OV2640 yang dapat digunakan untuk mengambil gambar dan pengenalan
wajah. ESP32CAM merupakan pengembangan dari modul kamera sebelumnya yang sudah
tertanam chip ESP32 dengan konektivitas ganda yaitu WiFi & Bluetooth
Untuk
pemrograman ESP32-CAM, digunakan aplikasi pemrogaman bahasa C menggunakan
software Arduino IDE yang lebih praktis dan mudah dimengerti. Oleh karena itu,
perancangan sistem keamanan ini diharapkan akan membuat pengamanan locker terproteksi
dengan baik dan memberikan solusi atas masalah-masalah yang terdapat pada
sistem keamanan locker baik di rumah ataupun di tempat-tempat umum saat ini.
1.2 Tujuan
Tujuan
pembuatan alat ini adalah :
1. Membuat
system pengunci otomatis pada locker menggunakan metode Face Recognition atau
pengenalan wajah.
2. Mampu
membantu meningkatkan keamanan pada locker baik di area pribadi maupun
ditempat-tempat umum.
3. Mengurangi terjadinya tindak kejahatan atau pencurian terhadap barang-barang yang disimpan di dalam locker.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana
cara membuat system kunci otomatis pada locker menggunakan metode face
recognition?
2. Bagaimana
cara kerja alat pengunci loker otomatis menggunakan metode face recognition?
3. Bagaimana
respon yang didapat alat pengunci loker ketika wajah terdeteksi?
1.4 Batasan Masalah
1. Alat
ini berfungsi sebagai pengunci otomatis pada locker menggunakan system
pengenalan wajah.
Alat ini hanya digunakan pada pengunci loker pribadi.
2. Alat
ini hanya digunakan pada pengunci loker pribadi.
II. Tinjauan
Pustaka
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam pembuatan alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.
2.1 Modul ESP-32 CAM
ESP-32 CAM adalah papan pengembangan WIFI/ Bluetooth dengan mikrokontroler ESP32 dan kamera. Ada juga sejumlah GPIO yang tersedia dan ada koneksi untuk antena eksternal. Papan ini tidak memiliki antarmuka USB ke serial. Pemrograman harus dilakukan dengan tambahan antarmuka external.
Gambar 2.2 Pin Out ESP32-Cam
Arduino adalah pengendali mikro
single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform,
dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa
pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Bahasa
yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C
yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino
juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler.
Gambar 2.3 Arduino Uno
2.3 Modul
Perekam Suara ISD 1820
ISD
1820 merupakan sebuah IC yang berfungsi untuk merekam suara dengan durasi
maksimalnya 20 detik. Input tegangan dari modul ini adalah sebesar 3.3 volt tidak
boleh melebihi karena dikhawatirkan akan merusak modul.
Gambar 2.4 Modul Perekam Suara ISD 1820
Fitur-fitur yang terdapat pada ModulISD 1820 :
1. 1. Push-button interface, yang dapat digunakan untuk merekam dan memutarnya.
2. 2. On-chip 8 Ohm speaker driver
3. 3. Dapat dikendalikan dengan mikrokontroller, karena pada modul ini terdapat pin-pin yang dapat dihubungkan dengan mikrokontroller, dan untuk mengaktifkannya diberikan sinyal high dari mikrokontroller.
4. Sample rate dan durasi dapt dirubah dengan mengganti resistor ROSC yang terhubung pada pin 9.
2.4 Selenoid
Door Lock
Solenoid Door Lock adalah salah satu
solenoid yang difungsikan khusus sebagai solenoid untuk pengunci pintu secara
elektronik. Solenoid ini mempunyai dua sistem kerja, yaitu Normaly Close
(NC)dan Normaly Open (NO). Perbedaan dari keduanya adalah sebagai berikut ini:
Perbedaanya adalah jika cara kerja
solenoid NC apabila diberi tegangan, maka solenoid akan memanjang (tertutup).
Dan untuk cara kerja dari Solenoid NO adalah kebalikannya dari Solenoid NC.
Biasanya kebanyakan solenoid Door Lock membutuhkan input atau tegangan kerja
12V DC tetapi ada juga solenoid Door Lock yang
Gambar
2.5 Selenoid Door Lock
2.5 Modul
Relay
Relay
merupakan jenis golongan saklar yang dimana beroperasi berdasarkan prinsip
elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk menggerakan kontaktor guna menyabungkan
rangkaian secara tidak langsung. Tertutup dan terbukanya kontaktor disebabkan
oleh adanya efek induksi magnet yang dihasilkan dari kumparan induktor yang dialiri
arus listrik.Perbedaan dengan saklar yaitu pergerakan kontaktor pada saklar
untuk kondisi on atau off dilakukan manual tanpa perlu arus listrik sedangkan
relay membutuhkan arus listrik. Bisa dilihat jelas pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.6 Modul Relay
Ada
5 bagian inti dari komponen ini antara lain :
· Armature
· Electromagnet atau Coil
· Spring
· Switch Contact / saklar
· Iron Core
Gambar 2.7 Bagian Relay
Pada
gambar diatas dapat diketahui bahwa sebuah Iron Core atau inti besi diberikan
lilitan kumparan Coil agar terciptanya atau timbulnya gaya elektromagnetik.
Dari timbulnya gaya elektromagnetik tersebut akan menarik armature dan terjadi
perpindahan posisi dengan ditahan memakai spring. Sehingga terjadi pensaklaran
atau switch contact yang membuat perubahan kondisi awal mulai dari tertutup
akan berubah menjadi terbuka. Pada saat relay kondisi Normally Open (NO) maka
saklar atau switch contact akan menghantarkan arus listrik. Tetapi apabila
ditemukan kondisi dimana armature kembali ke posisi semula (NC), pada saat itu
juga menandakan bahwa module tidak teraliri arus listrik.
2.6 LED
RGB
LED RGB adalah LED yang berisikan tiga warna LED yang
terintegrasi menjadi satu lampu LED. LED RGB mengandung warna Red (merah), Green (hijau),
dan Blue (biru). LED RGB dapat membuat berbagai macam
kombinasi warna. Pada Sistem Aeroponik ini digunakan sebagai penanda akan
ketersediaan air pada bak penampungan.
Gambar 2.8 RGB LED
III. Perancangan
Alat
3.1 Alat
1. Bor
PCB
2. Solder
3. Tang
Potong
4. Gergaji
5. Setrika
3.2 Bahan
1. Arduino
Uno
2. Modul
ESP32-Cam
3. Modul
Relay
4. Selenoid
Door Lock
5. LED
RGB
6. Modul
Perekam Suara ISD 1820
3.3 Blok
Diagram Hubungan Komponen Utama
Gambar
3.1 Diagram Blok Komponen Utama
Keterangan
dari gambar :
1. ESP32-CAM, berfungsi untuk mendeteksi
wajah yang kemudin diproses untuk mengaktifkan solenoid door lock
2. Arduino Uno digunakan sebagai pemroses
dalam system
3. LED RGB berfungsi sebagai indikator ketika
modul mendeteksi wajah yang sesuai maka warna hijau menyala sedangkan apabila
wajah yang terdeteksi tidak sesuai maka led merah menyala.
4. Speaker berfungsi untuk memberikan
informasi kepada pengguna berkaitan dengan hasil proses yang dilakukan
5.
Relay digunakan untuk mengaktifkan
solenoid door lock sehingga pintu dapat terbuka.
3.4 Gambar
Rangkaian
Gambar 3.2 Skematik
Rangkaian
3.5 Diagram
Alir
Gambar 3.3 Diagram Alir
3.6 Diagram
Pengawatan
Gambar 3.4 Diagram
Pengawatan
3.7 Pembuatan Alat
Dalam pembuatan alat ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
1.
Membuat perencanaan bagan alat
2.
Membuat skema pengawatan
3.
Menyusun rangkaian sesuai skema pengawatan
4.
Membuat program Arduino
5.
Pembuatan kerangka alat atau mekanik
6. Pemasangan rangkaian elektronik pada kerangka alat
Gambar 3.5 Alat Tampak
Depan
Gambar 3.6 Alat Tampak
Samping
IV. Cara Kerja Alat
Sistem
pengunci loker otmatis ini bekerja dengan menggunakan masukan beruba deteksi
wajah pada kamera menggunakan modul ESP32-Cam. Apabila wajah terdeteksi atau
sesuai dengan yang sudah dimasukan dalam program maka relay akan aktif dan
mengaktifkan solenoid door lock sehingga pintu loker terbuka.Pada bersamaan
modul speaker juga akan berbunyi dengan pesan bahwa pintu loker berhasil
terbuka, begitu pula dengan LED yang
digunakan sebagai indikator, apabila modul mendeteksi wajah sesuai maka led
berwaran hijau akan menyala kemudian sebaliknya jika wajah tidak terdeteksi
maka led berwarna merah yang akan menyala.
V. Pengujian Alat
Dalam
proyek yang kami buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian alat dengan
prinsip kerjanya, adapun langkah-langkah cara pengujian yang akan kami lakukan
adalah :
1. Mengunggah
program ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau
belum.
2. Menguji alat yang sudah jadi, apakah sesuai dengan cara kerjanya atau tidak
VI. Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan yang sebagai berikut :
1. Alat pengunci loker otomatis ini bekerja dengan cara mendeteksi wajah menggunakan modul ESP-32 Cam.
2. Deteksi wajah melalui webpage yang dapat dilihat pada serial monitor di aplikasi Arduino IDE yang digunakan
3. Setelah scan wajah tersimpan maka ESP-32 Cam akan bekerja sesuai dengan program yang telah di upload, apabila wajah terdeteksi benar maka selenoid doorlock akan terbuka dan bersamaan dengan itu lampu hijau akan menyala disertai dengan indikator suara.
DAFTAR PUSTAKA
Bekti Maryuni, dkkk. 2017. Sistem Keamanan
Pintu Berbasis Pengenalan Wajah dengan Menggunakan Metode Fisherface. Jember :
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.17 No.1 Edisi Januari.
Giri Wahyu Pambudi. 2020.Belajar Arduino from Zero to Hero. Wonogiri. Creative Technology Indonesia.
M F Wicaksono, dkk. 2020. Implementasi Arduino dan ESP32 Cam Untuk Smart Home.Fakultas Teknik Komputer. Universitas Komputer Indonesia.
Hernanda Agung Saputra, dkk. 2018. Deteksi
Pengenal Wajah sebgai Pendukung Keamanan Menggunakan Algoritme Haar-Classifier
dan Eigenface Berbasis Raspberry Pi. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas
Brawijaya.
LAMPIRAN
1. Jurnal Klik disini
2. PPT Klik disini
3. Simulasi Alat Klik disini
4. Program Klik disini
5. Pengawatan KeseluruhanKlik disini
6. Diagram Blok Klik disini
7. Diagram AlirKlik disini
8.Gambar Rangkaian Klik disini
BIOGRAFI
Muhammad Heri Setiawan. Penulis dilahirkan di PatI, 21 September 2000. Penulis telah menenmpuh pendidikan formal di SD Negeri Bumiharjo 02, SMP Negeri 1 Winong, dan SMA Negeri 1 Jakenan. Pada tahun 2018, penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang atau Polinesia dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.18.3.15. Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan penelitian ini bisa menghubungi melalui email: muhammadherisetiawan000@gmail.com
Rifa
Rifiyani. Penulis dilahirkan di Wonosobo, 12 Mei 1999. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SD N 1 Jengkol , SMP Negeri 1 Garung , dan SMK Negeri 1
Wonosobo. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3)
di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.3.18
Apabila
terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi
melalui E-mail rifarifiyani99@gmail.com
Rozzaaq
Sutan Tiennedy. Penulis dilahirkan di Cilacap, 11 Juni 2000. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SD N Sidanegara 01, SMP Negeri 2 Srandakan, dan SMK Negeri
2 Cilacap. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.18.3.20
Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui E-mail rozakcilacap@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar