Pengontrol Peralatan Rumah Tangga dengan Aplikasi Android Menggunakan Bluetooth

 

Pengontrol Peralatan Rumah Tangga dengan Aplikasi Android

Menggunakan Bluetooth

Andhy Prasetiyo1Fajrin Rama Sanjaya2,Lintang Sukma Surtri Putri3Samuel BETA4.

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Teknik ElektronikaJurusan Teknik Elektro,

Politeknik Negeri Semarang

Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275

Telp. (024)7473417, Website : www.polines.ac.id, email : sekretariat@polines.ac.id

E-mail : andhyprasetiyo10@gmail.com1, fajrinramasanjaya@yahoo.com2, lintangputri70287@gmail.com3, sambetak2@gmail.com4

 

Abstrak – Bertambahnya kesibukan manusia dan masihnya pengontrolan peralatan rumah tangga dengan cara manual menyebabkan pemakaian yang tidak efisien. Jika peralatan rumah tangga ini dapat dikontrol melalui sebuah aplikasi, maka akan lebih mempermudah dalam proses pengontrolannya. Proyek ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno  sebagai pemroses. Aplikasi android digunakan untuk mengontrol peralatan rumah, yaitu menyalakan dan mematikannya.  Sensor arus ZMCT103C  digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya arus pada masing-masing peralatan rumah tangga, sehingga kondisi mati atau nyala peralatan rumah tangga  dapat diketahui, kemudian kondisi tersebut dikirim ke aplikasi android sebagai umpan balik dari perintah yang diberikan. Sedangkan jaringan yang digunakan adalah Bluetooth.

Kata kunci : Arduino UNO, Sensor arus ZMCT103C, Bluetooth HC-06, Aplikasi Android

Abstract - Increasing human activity and controlling household appliances manually causes inefficient use. If this household appliance can be controlled through an application, it will make the controlling process easier. This project uses an Arduino UNO microcontroller as a processor. Android applications are used to control home appliances, namely turning them on and off. The ZMCT103C current sensor is used to detect the presence or absence of current in each household appliance, so that the state of shutdown or turn on of household appliances can be known, then the condition is sent to the android application as feedback on the command given. While the network used is Bluetooth.

Keywords: Arduino UNO, ZMCT103C current sensor, Bluetooth HC-06, Android application.


I.            PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Dengan bertambahnya kesibukan manusia,  pengontrolan peralatan rumah tangga secara manual, yaitu dengan menekan saklar manual dirasa semakin tidak efisien. Terlebih lagi  sifat malas dan teledor pada manusia, menjadikan pengontrolan peralatan rumah tangga semakin berkurang. Akibatnya, peralatan rumah tangga seperti lampu, kipas, menjadi menyala secara berlebihan. Hal ini tentunya merupakan salah satu kegiatan pemborosan energi dan pemicu global warming. Selain itu, dapat menimbulkan besarnya tagihan listrik. Dengan adanya masalah tersebut, maka muncullah inovasi “Pengontrol Peralatan Rumah Tangga dengan Aplikasi Android Menggunakan Bluetooth”. Dengan inovasi ini, maka pengontrolan peralatan rumah tangga menjadi lebih mudah, karena smartphone banyak digunakan oleh manusia millennial.

 

1.2      Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan dalam proyek ini adalah :

1.      Bagaimana cara mengontrol peralatan rumah tangga yang efisien dan mudah?

2.      Bagaimana cara pengoperasian sistem melalui aplikasi android?

3.  Bagaimana cara mengetahui kondisi (nyala/mati) peralatan rumah tangga melalui aplikasi android?

1.3      Tujuan

Tujuan dari proyek ini adalah :

1.      Dapat mengontrol peralatan rumah tangga yang efisien dan mudah.

2.      Dapat mengoperasikan sistem melalui aplikasi android.

3.  Dapat mengetahui kondisi (nyala/mati) peralatan rumah tangga melalui aplikasi android.

1.4      Batasan Masalah

Batasan masalah proyek ini adalah :

1.  Sistem ini berfungsi untuk mengontrol peralatan rumah tangga dengan aplikasi android dan jaringan Bluetooth.

2.   Sistem ini akan mengetahui kondisi peralatan rumah tangga dengan umpan balik arus pada setiap peralatan rumah tangga.

 

II.         TINJAUAN PUSTAKA

2.1      Sensor Arus ZMCT103C

Sensor tersebut merupakan trafo dengan bentuk ring-core yang memiliki keluaran arus maksimal sebesar 5 mA. Sensor ZMCT mampu mengukur arus tegangan AC satu fase. Adapun kelebihannya yaitu dimensi kecil, akurasi tinggi, mampu mengukur sampai dengan 5A dan keluaran yang proporsional berupa arus AC.

 

Gambar 2. Modul Sensor Arus ZMCT103C


Berikut adalah spesifikasi dari sensor arus ZMCT103C :

1. Dapat mengukur arus AC kurang dari 5A, sesuai analog output 5A/5mA

2. Rated Input: 5A

3. Rated Output: 5mA

4. PCB ukuran: 18,3×17 (mm)

5. Menggunakan isolasi tegangan: 3000 V

6. Bahan scaling: epoxy resin

7. Suhu operasi: -40 ~ + 70 °C


Gambar 2. Modul Sensor Arus ZMCT103C

Sensor Arus ZMCT103C sendiri terdiri dari trafo arus yang berbentuk ring-core yang berwarna hitam dan rangkaian pengkondisi sinyal sebagai penguat arus (op-amp) dengan IC LM358.

 

2.2      Bluetooth HC-06

Modul Bluetooth adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai media penghubung antara smartphone android dengan mikrokontroller yang sudah tertanam modul Bluetooth tersebut. HC-06 adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-06 menggunakan modulasi 9 Bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz. Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master. Jarak sinyal dari HC-06 adalah 30 meter, dengan kondisi tanpa halangan.

Adapun spesifikasi dari HC-06 adalah :

Hardware :

·         Sensitivitas -80dBm (Typical)

·         Daya transmit RF sampai dengan +4dBm.

·         Operasi daya rendah 1,8V – 3,6V I/O.

·         Kontrol PIO.

·         Antarmuka UART dengan baudrate yang dapat diprogram.

·         Dengan antena terintegrasi.

Software :

Default baudrate 9600, Data bit : 8, Stop bit = 1, Parity : No

Parity, Mendukung baudrate : 9600, 19200, 38400, 57600,

115200, 230400 dan 460800.

·         Auto koneksi pada saat device dinyalakan (default).

·         Auto reconnect pada menit ke 30 ketika hubungan putus karena range koneksi.1

Gambar 3. Modul Bluetooth HC-06

2.3      Relay

Relay merupakan jenis golongan saklar yang dimana beroperasi berdasarkan prinsip elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk menggerakan kontaktor guna menyambungkan rangkaian secara tidak langsung. Tertutup dan terbukanya kontaktor disebabkan oleh adanya efek induksi magnet yang dihasilkan dari kumparan induktor yang dialiri arus listrik. Perbedaan dengan saklar yaitu pergerakan kontaktor pada saklar untuk kondisi on atau off dilakukan manual tanpa perlu arus listrik sedangkan relay membutuhkan arus listrik.Ada 5 bagian inti dari komponen ini antara lain :

·         Armature

·         Electromagnet atau Coil

·         Spring

·         Switch Contact / saklar

·         Iron Core

Gambar 4. Bagian dari Relay

Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa sebuah Iron Core atau inti besi diberikan lilitan kumparan Coil agar terciptanya atau timbulnya gaya elektromagnetik. Dari timbulnya gaya elektromagnetik tersebut akan menarik armature dan terjadi perpindahan posisi dengan ditahan memakai spring. Sehingga terjadi pensaklaran atau switch contact yang membuat perubahan kondisi awal mulai dari tertutup akan berubah menjadi terbuka. Pada saat relay kondisi Normally Open (NO) maka saklar atau switch contact akan menghantarkan arus listrik. Tetapi apabila ditemukan kondisi dimana armature kembali ke posisi semula (NC), pada saat itu juga menandakan bahwa module tidak teraliri arus listrik.


Gambar 5. Modul Relay 4 Channel

2.4      Arduino UNO

Arduino UNO adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Uno memiliki 14 pin digital input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan apa yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa menggunakan power USB (jika terhubung ke komputer dengan kabel USB) dan juga dengan adaptor atau baterai. Arduino Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal tidak menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Revisi 2 dari Uno memiliki resistor pulling 8U2 HWB yang terhubung ke tanah, sehingga lebih mudah untuk menggunakan mode DFU.

Gambar 6. Arduino UNO

III.            PERANCANGAN ALAT

3.1     Alat

1.      Bor

2.      PCB

3.      Solder

4.      Tang Potong

5.      Gergaji

6.      Kabel USB

7.      Kotak/papan (Tempat meletakkan alat)

8.      Setrika

 

3.2     Bahan

1.      Arduino Uno

2.      Sensor Arus ZMCT103C

3.      Relay

4.      Bluetooth HC-06

5.      Lampu

6.      Smartphone dan Aplikasi Android

7.      Jumper

8.      Power Supply

 

3.3     Diagram Blok

Gambar 7. Diagram Blok

3.4     Gambar Rangkaian

Gambar 8. Gambar Rangkaian

3.5     Diagram Alir

Gambar 9. Diagram Alir

3.6     Diagram Pengawatan

Gambar 10. Diagram Pengawatan

3.7    Pembuatan Alat

Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

1.   Membuat perencanaan bagan alat.

2.   Membuat skema pengawatan.

3.   Menyusun rangkaian sesuai skema pengawatan.

4.   Membuat program untuk arduino.

5.   Pembuatan kerangka alat.

6.   Pemasangan rangkaian pada kerangka alat.

 

 
 Gambar 11. Gambar Alat Tampak Atas

IV.            CARA KERJA ALAT

Pengontrol peralatan rumah tangga ini bekerja dengan menggunakan aplikasi android secara wireless menggunakan Bluetooth HC-06. Untuk menyalakan atau mematikan peralatan rumah tangga kami menggunakan terminal  pada aplikasi android, kemudian peralatan rumah tangga akan menyala atau mati sesuai perintah yang diberikan. Untuk mengetahui kondisi peralatan rumah tangga bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan, menggunakan saklar arus sebagai pendeteksi perubahan nilai arus pada peralatan rumah tangga, kemudian dikirimkan pesan ke aplikasi android sesuai kondisi peralatan rumah tangga.  

V.         PENGUJIAN ALAT

Dalam proyek yang kami buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian alat dengan prinsip kerjanya, adapun langkah - langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah:

1.    Mengunggah program ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan  yang diinginkan atau belum.

2.    Menguji alat sesuai cara kerja.

 
 

VI.      KESIMPULAN

Setelah melakukan perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1.      Cara mengontrol peralatan rumah tangga yang efisien dan mudah adalah dengan pengontrolan secara wireless menggunakan Bluetooth yang terintegrasi dengan aplikasi android.

2.    Cara pengoperasian sistem melalui aplikasi android adalah dengan menggunakan saklar tukar yang terdapat pada aplikasi andorid.

3.  Cara mengetahui kondisi peralatan rumah tangga melalui aplikasi android adalah dengan menggunakan sensor arus sebagai pendeteksi perubahan nilai arus pada peralatan rumah tangga kemudian hasil pembacaan dikirim ke aplikasi android berupa pesan kondisi peralatan rumah tangga.

 

DAFTAR PUSTAKA

Aditia, Didit. 2017. Perancangan aplikasi Android untuk menghidupkan peralatan elektronik rumah berbasis Bluetooth dan Arduino Uno. Uin Sunan Gunung Djati Bandung

Pamungkas, K. A., T. Novianti, dan A. Aziz. 2016. Aplikasi Android dan Mikrokontroler Arduino  pada Kontrol Smarthome dengan Komunikasi Bluetooth. Universitas Trunojoyo Madura

Linarti, Lusi. 2014. Aplikasi Bluetooth pada Pengontrol Alat Elektronik Rumah Tangga dengan Smartphone Android. Politeknik Negeri Sriwijaya

Muslihudin, M., W. Renvillia, Taufiq., A. Andoyo, dan F. Susanto. 2018. Implementasi Aplikasi Rumah Pintar Berbasis Android dengan Arduino Microcontroller. STMIK Pringsewu Lampung

Rahmiati, P., G. Firdaus, N. Fathorrahman. 2014. Implementasi Sistem Bluetooth menggunakan Android dan Arduino untuk Kendali Peralatan Elektronik. Institut Teknologi Nasional


LAMPIRAN

1.      Jurnal

2.      PPT

3.      Program

4.      Pengawatan

5.      DiagramBlok

6.      Diagram Alir 

7.     Gambar Rangkaian

8. Video SimulasiAlat

 

BIODATA

 

Andhy Prasetiyo. Penulis lahir di Semarang, 10 Desember 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Gebangsari 03 Semarang, SMP Hasanudin 10 Semarang, dan SMK N 1 Semarang. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.3.02

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui 

E-mail andhyprasetiyo10@gmail.com


BIODATA


Fajrin Rama Sanjaya. Penulis lahir di Kendal, 22 April 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 2 Tamanrejo, SMP N  1 Boja, dan SMA N 5 Semarang. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.3.07

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui 

E-mail fajrinramasanjaya@yahoo.com

BIODATA


Lintang Sukma Surtri Putri. Penulis lahir di Temanggung, 3 September 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Masehi Temanggung, SMP N 6 Temanggung, dan SMA N 2 Temanggung. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.3.11

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui 

E-mail lintangputri70287@gmail.com



 

 




Share:

0 komentar:

Posting Komentar