Telemetri Pemantauan Suhu dan Kelembaban Ruang Melalui Jaringan Wifi
Abdurrohman
Ali1, Berlian Elsa Bonita2, Brillian Hestu Prasojo3,
Yulita Kurnia Utami4,
Samuel Beta5.
Mahasiswa
dan Dosen Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik
Negeri Semarang.
Jl.
Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia.
Telp.(024) 7473417, Website : www.polines .ac.id, email : sekretariat@polines.ac.id
E-mail
: durrohmanali@gmail.com1,
berberlian13@gmail.com2
, brianhestu511@gmail.com3,
yulitaku26@gmail.com4,
sambetak2@gmail.com5.
Abstrak
Telemetri
adalah proses pengukuran parameter suatu obyek (benda, ruang, kondisi alam)
yang hasil pengukurannya dikirimkan ke tempat lain melalui proses pengiriman
data baik dengan menggunakan kabel maupun tanpa menggunakan kabel (wireless).
Diharapkan dapat memberi kemudahan dalam pengukuran, pemantauan dan mengurangi
hambatan dalam memperoleh informasi. Dengan menggunakan sistem telemetri tanpa kabel
yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara dengan hasil data dari pengukuran
sensor DHT11 bisa ditampilkan melalui LCD dan Aplikasi. Alat ini menggunakan
sensor DHT11 sebagai masukan, Arduino nano sebagai mikrokontroler, ESP8266-01
sebagai telemetri tanpa kabel, LCD 16x2 sebagai keluaran dan Aplikasi
digunakan sebagai keluaran data pemantauan suhu dan kelembaban udara.
Kata
kunci: Telemetri, Sensor DHT11, ESP8266, Arduino Nano, LCD 16x2.
Abstract
Telemetry
is the process of measuring the parameters of an object (objects, space,
natural conditions) whose measurement results are sent to another place through
the process of sending data either using cables or without using cables
(wireless).
It is hoped that it can provide
convenience in measuring, monitoring, and reducing barriers to obtaining
information. By using a wireless telemetry system that can measure air
temperature and humidity, the results of the data from the DHT11 sensor
measurements can be displayed on the LCD and the application. This tool uses a DHT11 sensor as input, Arduino nano as a microcontroller,
ESP8266-01 as wireless telemetry, 16x2 LCD as output, and applications are
used as data output for monitoring temperature and humidity.
Keyword:
Telemetry, DHT11 sensor, ESP8266, Arduino Nano, 16x2 LCD.
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologi, kebutuhan informasi yang cepat sangat
dibutuhkan dalam berbagai bidang, baik pertanian, perindustrian, maupun stasiun
metereologi sehingga bisa menunjang kinerja bidang tersebut. Salah satunya
adalah informasi suhu dan kelembaban udara. Namun dalam pemantauan dan
pengukuran tidak semua kondisi memungkinkan dilakukan secara langsung
dikarenakan faktor geografis dan jarak, hal itu dapat menghambat dalam
memperoleh informasi tersebut. Kendala pemantauan dan pengukuran pada lokasi
yang sulit terjangkau dapat diatasi dengan menggunakan metode pemantauan dan
pengukuran jarak jauh (telemetri).
Telemetri
adalah proses pengukuran parameter suatu obyek (benda, ruang, kondisi alam)
yang hasil pengukurannya dikirimkan ke tempat lain melalui proses pengiriman
data baik dengan menggunakan kabel maupun tanpa menggunakan kabel (wireless).
Dengan demikian dibutuhkan sebuah sistem yang dapat melakukan pemantauan dan
pengukuran suhu dan kelembaban udara dari ruang atau lokasi yang jauh dengan
cara tanpa kabel (wireless) yaitu ‘Telemetri Pemantauan Suhu Dan Ruang Melalui
Jaringan WiFi (Wireless Fidelity)’. Sehingga dapat mengurangi hambatan
untuk mendapatkan informasi tersebut. Cara kerja alat ini adalah Ketika sensor
DHT11 mendeteksi suhu dan kelembaban pada ruang, kemudian hasil pengukuran
tersebut dikirim ke basis data berupa
firebase menggunakan ESP-01 melalui jaringan WiFi. Data yang ada pada
firebase akan diakses oleh ESP-01 yang ada pada kotak pemantau. Selain dapat
diakses pada kotak pemantau, data tersebut juga dapat di akses oleh aplikasi pada
ponsel pintar.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
cara memantau suhu dan kelembaban udara secara otomatis?
2. Bagaimana
cara memantau suhu dan kelembaban udara dengan telemetri?
3. Bagaimana
cara membuat alat telemetri pemantauan suhu dan kelembaban ruang melalui
jaringan WiFi?
4. Bagaimana
cara membuat program pemantauan suhu dan kelembaban ruang secara otomatis?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah:
1. Membuat
alat telemetri pemantauan suhu dan kelembaban udara pada ruang melalui jaringan
WiFi.
2. Mampu
membantu petugas dalam memantau suhu dan kelembaban udara yang terhambat karena
lokasi dan jarak.
3. Mampu
memprogram alat pemantau suhu dan kelembaban udara.
4. Mampu
membuat prototipe alat yang dapat menampilkan pengukuran suhu dan kelembaban
udara.
1.4 Batasan Masalah
1. Alat
ini berfungsi sebagai pemantau suhu dan kelembaban udara dengan sistem
telemetri.
2. Alat
ini akan memantau pengukuran suhu dan kelembaban udara pada ruang secara
otomatis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan
dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan
untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar
perencanaan pembuatan alat.
2.1 Sensor DHT11
Sensor DHT11 adalah modul sensor yang berfungsi untuk mendeteksi objek suhu dan kelembaban yang memiliki keluaran tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Modul sensor ini tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu contohnya yaitu NTC. Kelebihan dari modul sensor ini dibanding modul sensor lainnya yaitu dari segi kualitas pembacaan data yang dideteksi lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal mendeteksi objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi. Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi. Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini:
Spesifikasi:
-
Tegangan Masukan: 5Vdc
-
Rentang temperatur: 0-50°C, kesalahan
± 2 °C
- ES Kelembaban: 20-90% RH ± 5% RH kesalahan (error)
2.2
ESP-01
ESP-01
adalah modul Wi-Fi yang memungkinkan akses mikrokontroler ke jaringan Wi-Fi.
Modul ini merupakan tipe SOC mandiri (System On a Chip) yang tidak memerlukan
mikrokontroler untuk memanipulasi masukan dan keluaran karena ESP-01 bertindak
sebagai komputer kecil.
Gambar 2.2 ESP-01
Gambar 2.3 Konfigurasi pin ESP-01
Modul ESP-01 ini memiliki tiga mode operasi, yaitu:
-
Access Point (AP)
-
Station (STA)
-
Keduanya (AP dan STA)
Mode Access Points (AP) membuat modul ini bekerja sebagai
pemancar WiFi, dan mengijinkan perangkat lain untuk terhubung ke modul ini, sehingga antar perangkat dapat saling berkomunikasi.
Mode Station (STA) membuat modul ini dapat terhubung
ke Access Point, contohnya seperti jaringan WiFi yang ada di rumah kita,
dan memungkinan perangkat lain yang terhubung dalam jaringan untuk
berkomunikasi dengan modul ini.
2.3
Arduino Nano
Arduino merupakan sebuah program dari komputasi fisik yang bersifat open source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembang,
tetapi merupakan kombinasi dari perangkat keras, bahasa pemrogaman dan Integrated
Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah perangkat lunak yang
berperan untuk menulis program, menyusun menjadi kode biner dan mengunggah ke dalam memori mikrokontroler.
Gambar 2.4 Arduino Nano
Gambar 2.3 Arduino Nano adalah salah satu papan mikrokontroler yang berukuran
kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan
dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau
Atmega 16 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi
yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano
tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke computer menggunakan
port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan
Gravitecth.
Konfigurasi pin Arduino Nano. Arduino Nano memiliki 30
Pin. Berikut Konfigurasi pin Arduino Nano:
1. VCC
merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya digital.
2. GND
merupakan pin ground untuk catu daya digital.
3. AREF
merupakan Referensi tegangan untuk masukan analog. Digunakan dengan fungsi
analogReference().
4. RESET
merupakan Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang)
mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset yang menghalangi papan utama Arduino
5. Serial
RX (0) merupakan pin sebagai penerima TTL data serial.
6. Serial
TX (1) merupakan pin sebagai pengirim TT data serial.
7. Interupsi Eksternal merupakan pin yang dapat dikonfigurasi untuk
memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau
perubahan nilai.
8. Keluaran PWM 8 Bit merupakan pin yang berfungsi untuk data analogWrite().
9. SPI
merupakan pin yang berfungsi sebagai pendukung komunikasi.
10. LED
merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yag diset bernilai TINGGI, maka LED akan
menyala, ketika pin diset bernilai RENDAH maka LED padam. LED Tersedia secara
built-in pada papan Arduino Nano.
11. Masukan Analog (A0-A7) merupakan pin yang berfungsi sebagi pin yang dapat diukur/diatur
dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik
jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi analogReference().
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Arduino Nano
Tabel 2.1 konfigurasi pin Arduino Nano
2.4 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah
suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama.
LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti
televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang
digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan
status kerja alat.
Adapun
fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah:
-
Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
-
Mempunyai 192 karakter tersimpan.
-
Terdapat karakter generator terprogram.
- Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
- Dilengkapi dengan back light.
Gambar 2.5 Konfigurasi
Pin LCD 16x2
Table 2.2 Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2
III. PERANCANGAN ALAT
3.1 Alat yang diperlukan antara lain:
- PCB - Kotak/Papan (Tempat Meletakkan Alat)
- Solder - Kabel USB
- Tang potong - Bor dan Mata Bor
- Gergaji - Laptop
- Setrika
3.2 Bahan yang diperlukan antara lain:
- Sensor DHT-11 - Potensiometer
- Arduino Nano - Resistor
- ESP-01 - LCD 16x2
3.3 Blok Diagram
Gambar 3.1 Diagram Blok Alat Telemetri Pemantau Suhu
dan Kelembaban Ruang
Melalui Jaringan WiFi
Berikut
keterangan singkat dari gambar blok diagram di atas:
1. Sensor
DHT-11 berfungsi sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban udara pada ruang.
2. ESP-01
sebagai modul WiFi yang memungkinkan akses mikrokontroler ke jaringan WiFi.
3. Firebase
merupakan layanan dari google sebagai penampil aplikasi keluaran android.
4. Arduino Nano sebagai mikrokontroler.
5. LCD 16x2 sebagai penampil data keluaran berupa pengukuran suhu dan kelembaban udara pada ruang.
3.4 Gambar Rangkaian
3.5 Diagram Alir
3.6 Diagram Pengawatan
3.7 Pembuatan Alat
Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu:
1. Membuat
perencanaan Bagan dari alat tersebut.
2. Membuat
diagram pengawatan.
3. Menyusun
rangkaian sesuai diagram pengawatan.
4. Membuat
program untuk Arduino.
5. Pembuatan
kerangka alat.
6. Pemasangan
rangkaian pada kerangka alat.
7. Pengujian
akhir pada kerangka alat.
IV. CARA KERJA ALAT
Alat telemetri pemantauan
suhu dan kelembaban udara pada ruang melalui jaringan WiFi ini bekerja
dengan memanfaatkan masukan dari sensor DHT-11 sebagai sensor suhu dan kelembaban
udara. Sensor DHT-11 sebagai masukan mendeteksi suhu dan kelembaban udara pada
ruangan kemudian mengirim data hasil pengukuran menggunakan ESP-01 yang
berfungsi sebagai mikrokontroler yang mengirimkan data melalui jaringan WiFi ke basis data
berupa firebase, dari firebase dapat diakses oleh pengguna
melalui ponsel pintar. Selain ke pengguna, data dari firebase dikirim ke
ESP-01 untuk dikirimkan ke Arduino melalui jaringan WiFi yang kemudian
dapat ditampilkan ke LCD 16x2 sebagai keluaran berupa hasil data pengukuran suhu
dan kelembaban udara.
V. PERANCANGAN MEKANIK
Dalam proyek yang kami buat, perlu adanya pengujian
untuk menentukan kesesuaian alat dengan prinsip kerjanya. Adapun
langkah-langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengunggah
program ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan apa
belum.
2. Menguji
alat sesuai cara kerja.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Alat telemetri pemantauan suhu dan kelembaban udara melalui jaringan WiFi ini dirancang dengan menggunakan sensor suhu DHT11, modul WiFi ESP-01, Arduiono Nano dan LCD 16x2.
2. Alat Telemetri ini berhasil bekerja mengirimkan hasil pengukuran secara wireless melalui jaringan WiFi yang ditampilkan melalui ponsel pintar dan ditampilkan pula pada LCD 16x2.
3. Sensor DHT11 sensitif terhadap aliran udara, karena DHT11 dapat mengukur suhu dan kelembaban terhadap aliran udara yang masuk ke sensor.
6.2 Saran
1. Untuk proyek selanjutnya bisa lebih dikembangkan lagi dengan menambah peringatan jika suhu dan kelembaban tidak sesuai dengan kebutuhan ruang.
2. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan telemetri antara ponsel pintar dan yang ditampilkan pada LCD 16x2.
DAFTAR PUSTAKA
https://embeddednesia.com/v1/tutorial-esp8266-esp-01-pertemuan-pertama/
https://www.nyebarilmu.com/cara-mengakses-sensor-dht11/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/
https://eprints.akakom.ac.id/3871/3/3_133310011_BAB_II.pdf
http://repository.untag-sby.ac.id/283/3/BAB%20II.pdf
LAMPIRAN
1. Jurnal, klik disini
2. PPT, klik disini
3. Program, klik disini
4. Diagram Pengawatan, klik disini
5. Diagram Blok, klik disini
6. Diagram Alir, klik disini
7. Gambar Rangkaian, klik disini
8. Video, klik disini
BIODATA
Abdurrohman Ali. Penulis dilahirkan di Kudus, 22
Januari 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI NU TBS tahun 2012,
di MTs NU TBS tahun 2015, dan MA NU TBS tahun 2018. Pada tahun 2018 Penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 3.32.18.1.01.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email durrohmanali@gmail.com.
Berlian Elsa Bonita. Penulis dilahirkan di Grobogan,
13 Februari 2001. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 1 Kemloko
tahun 2012, di SMP N 1 Karangrayung tahun 2015, dan SMA N 1 Godong tahun 2018.
Pada tahun 2018 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 3.32.18.1.06.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email berberlian13@gmail.com.
Brillian Hestu Prasojo. Penulis dilahirkan di
Semarang, 5 November 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N
Srondolwetan 01&02 tahun 2012, di SMP Eka Sakti tahun 2015, dan SMA
Mardisiswa tahun 2018. Pada tahun 2018 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan Nomor Induk
Mahasiswa (NIM) 3.32.18.1.07.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email brianhestu511@gmail.com.
Yulita Kurnia Utami. Penulis dilahirkan di Pemalang,
26 Juli 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 02 Kebondalem
Pemalang tahun 2012, di SMP N 2 Pemalang tahun 2015, dan SMA N 1 Pemalang tahun
2018. Pada tahun 2018 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 3.32.18.1.24.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta
terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui
email yulitaku26@gmail.com.
TERIMAKASIH :)
0 komentar:
Posting Komentar