Pemantauan Pergerakan Pengendara Sepeda Dilengkapi Sistem Notifikasi Ketika Anomali

 

Ahmad Reza Prasetia1, Amanda Oktaviani2, Fauzan Diatama Kurniansyah3, Nika Nurul Hikma4, Samuel BETA5

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang

e-Mail :

prasahmad78@gmail.com1

manndda15@gmail.com2

fauzandiatama@gmail.com3

nika140698@gmail.com4

sambetak@gmail.com5

 

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

 

Trend bersepeda saat ini sedang melanda seluruh kalangan masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Dalam laman Detik.com, tercatat bahwa pesepeda di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) meningkat 10 kali lipat di daerah DKI Jakarta. Trend ini menyerang seluruh kalangan usia, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lanjut usia. Trend bersepeda kini digemari lantaran banyak yang beranggapan bahwa bersepeda memungkinkan penggunanya untuk tidak berdekatan dengan orang lain, sehingga dapat memutus penyebaran Covid-19.

 

Dalam persebarannya, pandemi Covid-19 telah meningkatkan angka kecelakaan dalam bersepeda. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecelakaan bersepeda sering terjadi adanya. Tercatat dalam laman Bike to Work, data peningkatan kecelakaan pesepeda sepanjang Januari hingga Juni 2020, terdapat 29 peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pesepeda. Akibat kecelakaan lalu lintas tersebut, 58 persen atau 17 pesepeda meninggal dunia.

 

Namun, dengan meningkatnya angka kecelakaan dalam bersepeda, maka dibutuhkan alat pelindung untuk memangkas peningkatakan kecelakaan tersebut. Sekarang ini, yang ada hanyalah alat pelindung yang hanya dipakai di bagian badan saja. Belum adanya sebuah alat pemantau pergerakan sepeda dari  titik berangkat sampai titik tujuan dengan notifikasi atau pengingat dan juga pemberitahu ketika seorang pesepeda sedang mengalami kecelakaan.

 

Dari latarbelakang tersebut, dibuatlah sebuah sistem pemantau pergerakan sepeda dengan notifikasi berupa buzzer dan pesan darurat melalui via telegram. Alat ini berbentuk box kecil yang nantinya akan dipasangkan di bagian kepala sepeda untuk memantau pergerakan atas kemiringan sepeda yang digunakan. Selain itu, alat ini dilengkapi dengan GPS yang terhubung ke laman web berbasis realtime yang dapat memantau pergerakan sepeda pengendara. Dengan sistem ini, diharapkan dapat memangkas angka kecelakaan dalam bersepeda dan memberikan pertolongan pertama pada saat terjadi anomali keadaan.

 

1.2.  Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan beberapa permasalahan yang ada, yaitu:

1.      Bagaimana cara memantau pergerakan pesepeda?

2.      Bagiamana cara membuat alat pemantau pergerakan pengendara sepeda ketika anomali dengan output buzzer dan sistem notifikasi telegram?

 

1.3.  Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Sensor Kemiringan Hmc58831 sebagai pendeteksi tingkat kecelakaan dengan kemiringan sepeda yang sudah ditentukan batas maksimalnya. 

2. NodeMCU sebagai otak yang memproses datanya dengan dilengkapi GPS Neo6m untuk mencari lokasi kecelakaan sepeda yang output keluarannya berupa buzzer dan sistem notifikasi telegram.

 

1.4.  Tujuan Program

Adapun tujuan dari pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:

1.  Mengetahui pergerakan pesepeda dari titik berangkat sampai pada laju tujuannya secara realtime.

2. Mengetahui pembuatan alat pemantau pergerakan sepeda ketika anomali dengan output buzzer dan sistem notifikasi telegram


1.5.  Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari alat ini adalah sebagai berikut:

1.     Memberitahu keluarga dekat ketika pengendara sepeda mengalami kecelakaan.

2.     Mengurangi tingkat kecelakaan sepeda di masa pandemi Covid-19.

3.  Berkontribusi terhadap IPTEK menjadi trendcenter pada generasi alat pemantau pergerakan dan posisi kecelakaan sepeda selanjutnya.

 

 

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi yang dibuat, yaitu Alat Pemantauan Pergerakan Pengendara Sepeda Dilengkapi Sistem Notifikasi Ketika Anomali. Ini adalah sebuah terobosan baru dan merupakan teknologi muthakir guna menekan angka kecelakaan bersepeda yang semakin meningkat di masa pandemi Covid-19.

Pada Jurnal Ilmiah Bahnin Gemalantas (Rancang Bangun Sistem Pengirim Informasi Kecelakaan Dan Monitoring Pada Sepeda Motor Berbasis Arduino Mega 2560, 2017) menjelaskan tentang sebuah alat yang mampu memberikan informasi kecelakaan dengan menggunakan modul GSM, GPS dan Bluetooth yang berkomunikasi secara serial dengan Arduino Mega2560. Informasi kecelakaan berupa titik koordinat latitude dan longitude yang diambil dari GPS dan dikirimkan lewat SMS menggunakan modul GSM kepada pengguna. Sistem yang dirancang ini memberikan informasi kecelakaan ketika sensor kemiringan mendeteksi sudut lebih dari 60 derajat. Waktu rata - rata yang dibutuhkan untuk pengiriman dan penerimaan SMS adalah 13,7 detik. Alat tersebut menggunakan pemroses berupa Arduino Mega256, sedangkan pada penelitian kami menggunakan Node MCU dengan ditambah adanya output buzzer dan pengiriman notifikasi melalui telegram.

Alifah, Titania Nur (Rancang Bangun Alat Deteksi Kecelakaan Sepeda Motor Berbasis Exponential Smoothing, 2020) menjelaskan tentang sebuah alat yang menggunakan tiga sensor yaitu sensor SW420 sebagai deteksi getaran dan sensor MPU6050 untuk mendeteksi kemiringan dan modul GPS untuk mendeteksi lokasi saat sepeda motor mengalami kecelakaan. Ketika terjadi kecelakaan alat tersebut mengirim lokasi ke aplikasi telegram. Penelitian tersebut sama-sama menggunakan Modul GPS untuk mendeteksi lokasi dan pengiriman notifikasi yang sama. Namun, pemroses yang digunakan berbeda dengan penelitian kami, sekaligus pada penelitian kami dilengkapi dengan notifikasi buzzer saat terjadi kecelakaan.

Agus Purwanto (Rancang Bangun Otomasi Sistem Analisis Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Memanfaatkan Global Positioning System Dan Short Message Services, 2011) menjelaskan tentang rancang bangun otomasi sistem pendeteksi dan informasi kecelakaan pada sepeda motor menggunakan 2 tahapan, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Komponen perangkat keras terdiri dari: sensor ultrasonik, microcontroller ATMega162, GPS GARMIN 60 CSx, modem wavecom, dan komunikasi serial RS232, sedangkan perancangan perangkat lunak menggunakan CodevitionAVR dan Express PCB. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, didapatkan nilai ketelitian pendeteksian sebesar 98,71% dengan kemampuan pengukuran jarak antara 2–321 cm, sehingga alat layak untuk digunakan. Alat ini mendeteksi tempat terjadinya kecelakaan setelah sensor ultrasonik membaca jarak >79 cm dengan delay 5 detik. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian kami, yang membedakan disini adalah pemrosesnya dan juga sensor pendeteksi kecelakaannya. Dalam penelitian kami menggunakan Node MCU sebagai otak kontrolnya dan Sensor kemiringan sebagai pendeteksi kecelakaan sepeda motornya.

2.1 NodeMCU

NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat  opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266dari ESP8266 buatan Espressif System, juga  firmware yang digunakan, yang menggunakan bahasa pemrograman scriptingLua.

Istilah NodeMCU secara  default  sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan daripada perangkat keras development kit. NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board arduino-nya ESP8266.Dalam seri tutorial ESP8266 embeddednesia pernah membahas bagaimana memprogram ESP8266 sedikit merepotkan karena diperlukan beberapa teknik wiring serta tambahan modul USB to serial untuk mengunduh program. Namun NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang kompak dengan berbagai fitur layaknya mikrokontroler + kapabilitas akses terhadap Wifi juga chip komunikasi USB to serial. Sehingga untuk memprogramnya hanya diperlukan ekstensi kabel data USB persis yang digunakan sebagai kabel data dan kabel charging smartphone Android.

Gambar 2.1 NodeMCU

2.2 Modul GY-271

Modul GY-271 Electronic Compass Module adalah modul kompas digital yang menggunakan chip HMC5883L berguna untuk mengukur kekuatan medan magnet dan menentukan arah , cocok digunakan untuk robotik, quadcopter, smart car.
Gambar 2.2  Modul GY-271

2.3 Modul GPS NEO-6M

Modul GPS NEO-6M memiliki empat pin: VCC, RX, TX, dan GND. Modul berkomunikasi dengan Arduino melalui komunikasi serial menggunakan pin TX dan RX. GPS ini cukup dapat diandalkan karena memiliki keakuratan yang cukup baik dan juga beberapa fitur yang cukup menguntungkan di antaranya terdapat baterai cadangan data, built-in elektronik kompas, dan built-in antena keramik untuk menangkap sinyal dengan kuat. Kemudian untuk dapat mengkomunikasikan GPS ini dengan Arduino diperlukan sebuah library yang bernama “TinyGPS++.h”

Gambar 2.3  Modul GPS NEO 6M

2.4 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Piezo Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5 kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound. Tegangan Operasional Piezoelectric Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt.

Gambar 2.4 Buzzer


BAB 3. PERANCANGAN ALAT

3.1 Alat

1.    1. Bor PCB

2. Solder

3. Tang Jepit

4. Tang Potong

5. Gergaji

6. Kabel USB

7. Kotak/Papan

8. Setrika

9. Laptop

3.2 Bahan

1. Node MCU

2. Modul GY-271

3. Modul GPS NEO6M

4. Buzzer

5. Protoboard

6. Kabel Jumper

3.3 Block Diagram Hubungan Komponen Utama

Gambar 3.1 Diagram Blok

Berikut keterangan singkat dari gambar blok diagram di atas :

1. Sensor Kemiringan digunakan untuk mendeteksi kemiringan dari sepeda yang digunakan oleh pengendara dengan kemiringan maksimal yang telah ditentukan.

2. Node MCU digunakan sebagai otak atau pemroses data. Modul ini sudah berisi mikrokontroler dan juga ESP8266 yang dapat menghubungkan Wi-Fi. Node MCU mendapatkan data dari input sensor kemiringan dan juga modul GPS.

3. GPS NEO6M digunakan sebagai pengambil lokasi/pemantau titik gerak sepeda dari awal pergerakannya yang nantinya akan langsung terhubung ke google maps, sehingga pemantau dapat membaca pergerakan sepeda secara realtime.

4. Buzzer digunakan sebagai pendeteksi untuk meminta bantuan orang sekitar tempat kecelakaan.

 

    3.4 Gambar Rangkaian

Gambar 3.2 Gambar Rangkaian

3.5 Diagram Alir


Gambar 3.3 Gambar Diagram Alir

3.6 Diagram Pengawatan

Gambar 3.4 Gambar Diagram Pengawatan

3.7 Pembuatan Alat

Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

1.     1. Membuat perencanaan bagan alat

2. Membuat skema pengawatan

3. Menyusun rangkaian sesuai skema pengawatan

4. Membuat program untuk Arduino

5. Pembuatan kerangka alat

6. Pemasangan rangkaian pada kerangka alat


Gambar 3.5 Gambar Tampak Depan Alat

BAB 4. CARA KERJA ALAT

Alat Pemantauan Pergerakan Pengendara Sepeda Dilengkapi Sistem Notifikasi Ketika Anomali ini bekerja dengan memamnfaatkan koneksi jaringan Wi-Fi dari si pengendara sepeda. Apabila NodeMCU sudah terhubung dengan Wi-Fi maka ketika saklar ditekan, baterai akan menyuplai NodeMCU sehingga rangkaian akan bekerja. Pada saat rangkaian bekerja, pemantau GPS Neo6M dapat membuka laman web (Webpage) yang menunjukan lokasi secara realtime nya sepeda. Lokasi tersebut langsung terhubung ke Google Maps dan dapat diakses dengan fitur direction pada Google Maps. Apabila sepeda pengendara terjatuh, maka sensor kemiringan akan segera mendeteksi adanya kondisi anomali pada sepeda. Maka, NodeMCU akan mengirimkan pesan kepada keluarga pemantau GPS melalui via aplikasi telegram dan buzzer juga menyala.


BAB 5. PENGUJIAN ALAT

Dalam proyek yang kami buat, perlu diuji untuk menentukan kesesuaian alat dengan prinsip kerjanya. Adapun langkah-langkah cara pengujian yang kami lakukan adalah

1. Mengunggah program ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan belum

2. Menguji alat sesuai cara kerja 


BAB 6. KESIMPULAN

Setelah melakukan perancangan, pembuatan alat serta uji coba alat maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut: 

1. Alat Pemantauan Pergerakan Pengendara Sepeda Dilengkapi Sistem Notifikasi Ketika Anomali ini dapat memantau pergerakan sepeda secara realtime melalui aplikasi Google Maps yang memanfaatkan koneksi Wi-Fi dari si pengendara, sehingga NodeMCU bisa bekerja untuk mengaktifkan GPS Neo6M untuk membuka laman web penunjukan lokasi.

2. Alat Pemantauan Pergerakan Pengendara Sepeda Dilengkapi Sistem Notifikasi Ketika Anomali disusun menggunakan beberapa komponen yaitu dari input sensiri menggunakan sensor kemiringan dan GPS Neo6M, dalam prosesnya menggunakan NodeMCU, sedangkan output nya menggunakan buzzer dan notifikasi darurat via telegram.

 

      DAFTAR PUSTAKA

Alifah, Titania Nur. (2020).  Rancang Bangun Alat Deteksi Kecelakaan Sepeda     Motor Berbasis Exponential Smoothing. Jurnal Undergraduate Thesis,    Universitas Dinamika.

Gemalantas, Bahnin. (2017). Rancang Bangun Sistem Pengirim Informasi Kecelakaan Dan Monitoring Pada Sepeda Motor Berbasis Arduino Mega          2560. Jurnal Teknik Elektro.

Purwanto, Agus. (2011). Rancang Bangun Otomasi Sistem Analisis Kecelakaan    Sepeda Motor Dengan Memanfaatkan Global Positioning System Dan Short           Message Services. Jurnal  Teknologi.

Rizaldhi, Yudhana Nidha. (2019). Pelacakan Lokasi Sepeda Motor Menggunakan             Modul Gps Ublox Neo 6m Dan Gsm Sim800l. Jurnal Jurusan Teknik.

Hidayatullah, Sunan Sarif. (2020). Pengertian Buzzer Elektronika Beserta Fungsi Dan Prinsip Kerjanya. https://www.belajaronline.net/2020/10/pengertian-    buzzer-elektronika-fungsi-prinsip-kerja.html.

Pratiwi, Annisa, dkk. (2019). Kendali Penyiraman Tanaman Berbasis Internet Of Things. https://belajarmikrokontroler2019.blogspot.com/2020/02/kendali-   penyiraman-tanaman-berbasis.html?m=1


LAMPIRAN

1. Jurnal klik di sini

2. PPT klik di sini 

3. Program klik di sini

4. Pengawatan klik di sini

5. Diagram Blok klik di sini

6. Diagram Alir klik di sini

7. Gambar Rangkaian klik di sini

8. Video Demontrasi klik di sini


Ahmad Reza Prasetia

Penulis dilahirkan di Semarang, 27 Maret 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Jatingaleh 02 Semarang, SMPN 40 Semarang, SMK N 1 Semarang. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di Kampus Politeknik Negeri Semarang (POLINES) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.2.02.

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui e-mail prasahmad78@gmail.com



Amanda Oktaviani

Penulis dilahirkan di Kudus, 15 Oktober 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD 3 Klumpit, Mts N 1 Kudus, SMA N 2 Kudus. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di Kampus Politeknik Negeri Semarang (POLINES) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.2.03.

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui e-mail manndda15@gmail.com


Fauzan Diatma Kurniansyah


Penulis dilahirkan di Kabupaten Semarang, 19 Februari 2000. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Pudakpayung, SMP Negeri 1 Ungaran, SMA Negeri 4 Semarang. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di Kampus Politeknik Negeri Semarang (POLINES) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.2.10.

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui e-mail fauzandiatama@gmail.com


Nika Nurul Hikma

Penulis dilahirkan di Demak, 14 Juni 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 2 Mranggen, SMP Pondok Modern Selamat Kendal, SMK Negeri 7 Semarang. Pada tahun 2018 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Diploma (D3) di Kampus Politeknik Negeri Semarang (POLINES) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.18.2.17.

Apabila terdapat kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui e-mail nika140698@gmail.com








5. 




















 



Share:

0 komentar:

Posting Komentar